Mama Emi Siapkan Jurus Sakti Angkat Derajat Perempuan NTT

Kamis, 10 Mei 2018 – 22:50 WIB
Emilia Julia Nomleni. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emilia Julia Nomleni membeberkan berbagai langkah untuk mencegah human trafficking, khususnya terhadap perempuan, di daerahnya.

Menurut wanita yang karib disapa Mama Emi itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengatasi kemiskinan.

BACA JUGA: Sekjen PDIP Kagumi Daya Juang Mama Emi

Pasalnya, sambung Mama Emi, perempuan adalah pihak pertama yang merasakan dampak kemiskinan.

"Kekurangan air, perempuan pasti pertama yang merasakan. Begitu juga kekurangan makanan, perempuan yang pertama merasakan. Wajah kemiskinan NTT adalah dari perempuan," imbuh Mama Emi saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk Perempuan NTT dan Eksploitasi di Era Milenial di Jakarta, Kamis (10/5).

BACA JUGA: Mama Emi Siap Memimpin untuk Melayani

Cawagub yang maju bersama Marianus Sae itu mencontohkan perbedaan sikap pria dan wanita ketika memiliki uang Rp 20 ribu.

Menurut Mama Emi, pria akan membeli rokok atau ngopi di warung.

BACA JUGA: Putra Marianus Sae Ajak Warga Pilih Mama Emi demi NTT

"Berbeda dengan perempuan. Jika perempuan punya uang Rp 20 ribu, dia akan melihat beras di dapur terlebih dahulu. Bila tidak ada beras, uang tersebut akan dihabiskan untuk membeli beras supaya suami dan anak mereka tidak kelaparan," ujar Mama Emi.

Mama Emi menjelaskan, dirinya dan Marianus memiliki satu agenda khusus agar perempuan tidak menjadi korban human trafficking.

Yakni, penguatan peran perempuan dalam perekonomian masyarakat NTT.

“Nantinya ekonomi di NTT akan berbasis rumah tangga dan kerakyatan sehingga perempuan bisa terlibat di dalamnya serta kesejahteraan bisa bermula dari dalam rumah," ungkap Mama Emi.

Selama ini, NTT merupakan salah satu provinsi yang masuk zona merah human trafficking.

Berdasar data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) pada 2017, korban terbesar human trafficking adalah perempuan dan anak.

Sejak Januari sampai 13 Februari 2018, sebanyak 13 jenazah korban human trafficking yang sebagian besar perempuan dikirim dari Malaysia.

Menurut Mama Emi, selama ini publik selalu berbicara human trafficking ketika ada korban.

"Seharusnya kita upayakan pencegahan agar tidak terjadi lagi perempuan NTT menjadi korban human trafficking," kata Mama Emi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salam Hardiknas, Mama Emi Yakini Anak-anak NTT Cerdas


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler