jpnn.com, KUPANG - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Emelia J Nomleni meyakini para pelajar di daerahnya cerdas-cerdas. Sayangnya, kini peringkat pendidikan NTT masih tergolong tiga terbawah nasional.
"Kalau diukur secara pribadi, anak-anak itu cerdas. Kalau bicara cerdas, orang NTT itu cerdas. Tapi kita bicara soal indeks mutu (pendidikan, red) secara keseluruhan. Banyak sekolah kita yang masih jauh di bawah standar," kata Emilia dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kupang, Rabu (2/5).
BACA JUGA: Bamusi: Pesantren Bisa Kembalikan Nilai-Nilai Pancasila
Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa dengan panggilan Mama Emi itu menambahkan, NTT sudah pernah melahirkan banyak doktor. Bahkan, pemuda asal Kupang bernama Grandprix Thomryes Marth Kadja mencatat rekor sebagai peraih gelar doktor termuda di Indonesia. Thomryes meraih gelar doktor dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan predikat cum laude.
Namun, Emi menegaskan bahwa sektor pendidikan di NTT yang urgen untuk dibenahi adalah penyetaraan kualitas sekolah. Menurutnya, pendidikan gratis saja belum cukup untuk mendongkrak kualitas sumber daya manusia (SDM) di NTT.
BACA JUGA: Hardiknas, Sandi Janji Pendidikan Berkualitas di Jakarta
"Kalau ada yang mengintervensi sekolah yaitu memberikan sekolah gratis, saya lebih pada memperjuangkan kesetaraan kualitas antar sekolah," ujarnya.
Emi yang selama 10 tahun duduk di DPRD NTT itu mengatakan, berbicara soal pendidikan gratis memang mudah. Namun, lanjutnya, pendidikan bukan hanya soal biaya untuk sekolah, tapi juga fasilitas dan mutu pengajarnya.
BACA JUGA: Warga Jatuh Hati, Berikan Julukan Molas untuk Mama Emi
"Kalau bicara gratis gampang. Kalau sekolah mau roboh, gratis tidak ada guna. Kalau guru-guru tidak ada, gratis tidak ada guna," ucap Cawagub NTT yang berpasangan dengan Marianus Sae itu.
Emi pun sudah punya konsep untuk penyetaraan kualitas sekolah di NTT. Dia tidak mau hanya ada segelintir sekolah favorit.
"Sekolah favorit ini baik, jika seluruh sekolah berada pada standar kualitas minimal. Tanpa hal itu terwujud, ruang-ruang pada sekolah-sekolah lain menjadi lebih sempit, karena semua anak-anak ingin sekolah di sekolah berkualitas itu," katanya.
Karena itu jikakelak dipercaya memimpin NTT, Emi akan memperbaiki kualitas sekolah-sekolah lain agar setara. Caranya bisa dimulai dengan pengadaan infrastruktur sekolah sampai tenaga pengajar yang berkualitas dan bergaji layak.
"Standar kualitas tiap sekolah harus sama. Jadi, intervensi pemerintah akan seperti itu ke depan. Sehingga kita tidak bicara lagi ada sekolah yang buruk kualitasnya. Kita akan memiliki kualitas standar yang bisa dicapai semua sekolah," ujarnya.
Dia meyakini hal itu bakal terwujud jika anggaran pendidikan dalam APBD yang dipatok minimal 20 persen bisa dialokasikan untuk kebijakan yang tepat. "Kita harus sadari betul ke mana tujuan anggaran 20 persen itu. Bicara 20 persen itu kan angka minimal. Bisa saja ada kebutuhan-kebutuhan lain yang melebihi 20 persen,” pungkasnya.(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... May Day, Ini Tawaran Mama Emi untuk Buruh di NTT
Redaktur : Tim Redaksi