jpnn.com, BANYUWANGI - Kasus penipuan berkedok investasi yang menjanjikan untung berlipat masih saja terulang.
Terbaru, tujuh ibu-ibu melaporkan kasus penipuan dan penggelapan investasi bodong yang awalnya berkedok arisan ke Mapolres Banyuwangi, kemarin (6/7).
BACA JUGA: Penipuan, Modus Aksi Galang Dana Untuk Panti Asuhan
Dorita, 29, salah seorang korban mengaku mengalami kerugian Rp 20 juta akibat ikut investasi bodong tersebut.
Awalnya, dia bergabung ikut arisan yang diadakan oleh YR, warga Perumahan Griya Giri Mulya (GGM) Kelurahan Klatak, Kalipuro yang juga pemilik dapur kuliner cukup ternama di Banyuwangi, Jatim.
BACA JUGA: Berkas Perkara Anggota Dewan Terlibat Penipuan Rp1 Miliar Belum Dilimpahkan
Saat itu, Dorita hanya ikut arisan indeks yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga. “Saya sudah ikut sejak bulan Oktober dan ketika itu berjalan cukup lancar,” ungkap ibu rumah tangga asal Kelurahan Sobo itu.
Untuk memperlancar komunikasi, anggota arisan kaum hawa itu juga membuat grup blackberry messenger (BBM) yang diberi nama Arisan Mama Gaul (AMG) dan grup sosialita.
BACA JUGA: Kasihan, Uang Pemudik Asal Malaysia Ini Ludes Digarong di Pelabuhan
Dari grup BBM itulah, YR menawarkan program-program arisannya dengan modus investasi kilat Rp 5 juta kembali Rp 6,5 juta dalam tempo 14 hari.
Bahkan, anggota arisan itu juga akan mendapatkan bonus liburan ke Bali menginap di hotel selama dua hari dua malam. Tidak hanya itu, YR juga memberikan promo investasi happy.
Hanya dengan modal Rp 3 juta dalam waktu lima hari uang bisa kembali diambil sebesar Rp 4,5 juta dan mendapatkan hadiah cincin emas satu gram.
Karena mendapatkan iming-iming menggiurkan itulah, Dorita juga mengikuti investasi kilat dan happy tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, nilai total uang yang diinvestasikan mencapai Rp 20 juta. Kala itu, dia sama sekali tidak curiga karena segala urusan lancar.
“Tidak ada pikiran jika orangnya kabur, karena sudah saling kenal, akrab dan toh juga tahu rumahnya. Mulai macet sejak awal Mei lalu hingga sekarang,” cetusnya.
Tidak hanya Dorita, nasib yang sama juga dialami Zemy Prihatiningsih, 32, warga Desa/Kecamatan Licin. Modusnya tidak jauh beda. Dia kali pertama kenal dengan YR setelah jual-beli kue via online.
Setelah kenal itulah dia kemudian ditawari untuk ikut bergabung dalam arisan indeks. Dengan hanya investasi Rp 15 juta, dia dijanjikan mendapatkan uang Rp 900 ribu per minggunya.
“Tapi untuk bisa bergabung investasi itu, syaratnya harus ikut arisan Rp 3,6 juta setiap bulan selama 16 bulan,” cetusnya.
Karena menggiurkan, YR juga menawarkan untuk anggota yang bisa mendapatkan anggota baru (member) juga akan mendapatkan bonus, berupa perhiasan dan bonus lainnya dan hasil yang menggiurkan.
Total investasi uang miliknya yang telah masuk dalam investasi bodong mencapai Rp 163 juta. “Saya dapat member 33 orang, karena macet saya juga dimarahi banyak orang. Tapi sudah saya talangi semua,” jelasnya.
Selain Dorita dan Zemy, ada lima ibu rumah tangga lainnya yang ikut melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Banyuwangi.
Di antaranya Ayu, Melani, Ane, Farida, dan Fenny. Jika dijumlah, nilai total kerugian investasi bodong itu ditaksir mencapai Rp 1 miliar.
“Dari tujuh orang yang melapor nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 600 juta. Masih belum termasuk puluhan anggota grup lainnya yang belum melapor,” jelas Zemy.
Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Sodik Efendi mengaku sudah menerima laporan tersebut. Saat ini kasusnya tengah ditangani Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Banyuwangi.
Pihaknya juga akan segera meminta keterangan dari sejumlah saksi korban investasi bodong berkedok arisan tersebut.
Selain itu, juga akan mengumpulkan alat bukti dalam perkara tersebut. “Kami masih sebatas menerima laporan, tapi yang jelas akan kita tindak lanjuti dengan serius kasus ini. Apalagi korban yang dirugikan juga cukup banyak dengan nominal kerugian cukup besar,” jelasnya. (ddy/aif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakar Herbal Dibekuk Polisi saat Turun dari Pesawat
Redaktur & Reporter : Soetomo