Mamala-Morela Bentrok, Satu Luka Tembak

Kapolda Instruksikan Swiping Sajam dan Handak

Senin, 30 Juni 2008 – 11:31 WIB
AMBON - Ketegangan yang berujung pada bentrokan kembali terjadi antara dua desa bertetangga Mamala dan Morela, di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah Minggu (29/6)Akibat bentrokan itu, Mockdar Latukau (53) warga Desa Morela terkena timah panas pada lengan kanan tembus rusuk kiri

BACA JUGA: Jangan Tunda Urus Akta Lahir


Polisi sampai saat ini belum berhasil mengungkapkan motif dibalik insiden tersebut
Kepada wartawan di Mapolsek Leihitu, Kapolda  Maluku Brigjen Muji Waluyo mengatakan motif insiden tersebut masih dalam penyelidikan

BACA JUGA: Tak Gubris Peringatan, TI Bakal Disikat

"Kita masih melakukan penyelidikan dan penyidikan atas motif kasus pertikaian dua desa itu," tandas Kapolda.
Berkembang isu kalau insiden tersebut punya keterkaitan dengan Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Maluku
Terhadap isu tersebut, jenderal berbintang satu yang belum sebulan memimpin Polda Maluku ini, membantahnya

BACA JUGA: Dipertanyakan, Proyek BLK Rp3,3 Miliar

"Tidak ada hubungannya dengan masalah politik menjelang Pemilukada Maluku," kata Kapolda.
Polisi masih terus melakukan penyidikanNamun, sampai berita ini naik cetak, belum ada satupun  saksi yang diperiksa terkait masalah ini.  Insiden Mamala-Morela dalam tahun ini sudah terjadi dua kaliPertama terjadi pada bulan MeiAparat keamanan sempat disiagakan di perbatasan dua daerahNamun, peristiwa tersebut kembali terjadi lagi, Minggu (29/6) pukul 02.00 dini hari.  
Bentrokan yang terjadi dini hari kemarin, diawali dengan ledakan bom di hutan perbatasan dua desa.  Beberapa warga dari kedua desa mengaku kaget setelah mendengar adanya ledakan bomAkibat ledakan bom itu, warga yang dalam keadaan tertidur kaget dan berhamburan keluar rumah untuk mengecek keberadaan ledakan yang terjadi
"Kami hanya mendengar ledakan, tapi kami tidak tahu siapa yang melakukannya," kata warga yang ditemui koran ini, kemarinPersonil Polsek Leihitu yang bersiaga di daerah perbatasan dua desa itu sejak awal, mengaku ledakan terjadi selama beberapa kaliPara pelaku memilih lokasi pertikaian yang jauh dari pantuan aparat keamanan
Sesaat setelah bunyi ledakan, terdengar rentetan tembakanNamun tidak diketahui asal tembakan tersebutPolisi dari Polsek Leihitu berusaha menjangkau lokasi Tempat Kejadian Perkara dengan personil yang terbatasDengan keterbatasan, mereka menghalau massa yang memang sudah menyiapkan bahan peledak"Ledakan bom sangat banyak sekali," kata salah satu personil polisi
Polisi sempat berhasil menghalau massa, dan menguasai TKPSituasi keamanan kedua desa sempat kondusifNamun sekitar pukul 08.00 Wit, kembali terdengar serangkaian tembakan dan ledakan bom yang menegangkan warga dua desaInsiden susulan ini mengakibatkan Mockdar Latukau tertembus timah panasTidak diketahui siapa pelaku penembakan tersebut.
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit dokter Latumeten Ambon untuk mendapat perawatan medisNamun beberapa jam kemudian, korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Haulussy, Ambon untuk mendapatkan perawatan lanjutan
Di waktu bersamaan,  konsentrasi massa kelompok warga kembali terjadi, setelah sempat tenangPemuda dari dua desa bersiaga dengan senjata tajam, karena takut desanya diserang langsungWarga yang rumahnya berada di perbatasan memilih meninggalkan rumahnya
Direktur Reserse kriminal Polda Maluku Antam Novambar, dan Kapolres Ambon AKBP Didik Wijanarko lebih awal berada di TKPTak lama berselang, datang Pejabat sementara Danrem 151 Binaya Kolenel Yudi Zanibar yang turun ke MorelaDi daerah itu, dia sempat memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak termakan emosiSetelah dari Morela, dia menyinggahi  Desa MamalaDi desa tersebut dia juga melakukan himbauan.
Selang beberapa saat, rombongan Kapolda Maluku Brigjen PolDrsMudji Mulyo, SHMM, Pjs Danrem yang juga Aster Kasdam XVI Pattimura Kolonel Yudi Zanibar, beberapa direktur di Mapolda Maluku, Dansat Brimob, Kapolres Pulau Ambon dan PP Lease AKBP Didik Wijanarko, dan Dandim Ambon Letkol Fadjar Budiman tiba di perbatasan dua desa

KESEPAKATAN DAMAI
Sebelum menuju ke Mamala-Morela, Kapolda sempat bertemua dengan empat raja masing-masing Raja Negeri Hitu Lama, Hitu Messing, Mamala dan MorellaMereka melakukan penandatangan kesepakatan damai, untuk menjaga situasi kamtibmas di masing-masing desa.
Dalam kesepakatan bersama yang tercantum dalam lima butir itu menyatakan bahwa menjelang pemilukada sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara, para raja akan mengendalikan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi, meningkatkan Pamswakarsa bergabung dengan personel Polri dan berada di desa masing-masing.
Para raja juga sepakat menjauhkan pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan permasalahan maupun prasangka antara satu pihak dengan pihak lain dan apabila ada salah satu kelompok warga masyarakat melakukan tindak pidana atau memiliki/menyimpan senjata api dan bom rakitan, maka yang bersangkutan adalah sebagai individi atau kelompok dan bukan merupakan simbol dari negeri, dan kepada yang bersangkutan akan diproses secara hukum sesuai hukum Polri yang berlaku.
Mereka juga bersepakat menciptakan keamanan dan kedamaian di negeri masing-masing melalui penyelesaian secara damai semua sengketa yang timbul sebelumnya dan bersepakat untuk tidak melakukan tindakan anarkhis, jika mengalami perselisihan atau ketidaksepahaman dan bersepakat untuk menyelesaikannya melalui jalur hukum serta norma-norma adat yang berlaku di tengah masyarakat.
Selain itu, para raja juga sepakat dan rela untuk menyerahkan warganya baik yang bertindak sebagai pelaku langsung, provokator maupun aktor intelektual suatu peristiwa kepada pihak kepolisian yang selanjutnya diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh empat raja masing-masing Salhana Pellu (raja Hitu Lama), Abullah Pellu (Raja Hitu Mesing), Abdullah Malawat (Raja Mamala), A.KLatukau (Raja Morella) serta diketahui oleh Kapolres Ambon AKBPDidik Agung Widjanarko, Dandim Ambon Letkol Fadjar Budiman dan Kapolda Maluku Brigjen PolDrsMudji Waluyo, SHMMDirencanakan kesepakatan damai ini akan diserahkan ke gubernur Maluku untuk dilakukan proses selanjutnya.

POLISI MASIH SIAGA
Walaupun situasi keamanan di Desa Mamala dan Morella telah kondusif, namun aparat keamanan masih melakukan penjagaan ketat di perbatasan dua desaKapolres AKBP Didik Wijanarko mengatakan polisi telah menempatkan satu peleton anggota Brimob Polda Maluku serta 20 anggota Samapta Polres dan dibantu oleh 25 personil Polsek Leihitu.
Penempatan pasukan ini sebagai upaya untuk memberikan rasa aman kepada warga, agar dapat melakukan aktifitasnyaSementara itu, proses penyidikan dan penyelidikan tetap dilakukan sehingga pelaku penembakan maupun pemicu konflik dua desa itu dapat terungkap.
Kapolda langsung menginstruksikan anggota melakukan swiping senjata api dan bahan peledak yang diduga masih berada di tangan wargaKapolda juga menegaskan bahwa kericuhan antar warga desa Mamala dan Morela itu tidak ada hubungannya dengan masalah politik terutama menjelang Pemilukada Maluku pada 9 juli nanti(M3)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih 13 SD Rusak di Pekanbaru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler