JAKARTA - Manajemen PT Garuda Indonesia dituding ingin memecah belah pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuga (APG)Hal ini sangat disayangkan, karena bukannya menyelesaikan polemik yang ada, tapi malah mau memecah belah pilot yang notabene anak bangsa sendiri tersebut.
Presiden APG, Stephanus Gerardus menegaskan, mogok terbang yang rencananya dilakukan Kamis (28/7) mulai pukul 00.00 hingga 23.59, merupakan langkah terakhir yang sebenarnya tidak dikehendaki oleh APG
BACA JUGA: Terus Dicegah, Awang Faroek Pasrah
"Tapi, karena negosiasi belum tuntas, dua kali perundingan gagal total, dan lebih dalam dari itu, pada perundingan terakhir Senin (25/7), ada indikasi pemecah belahan antara kami sesama pilot," kata Stephanus saat konfrensi pers Rabu (27/7) di Jakarta."Atas dasar itu kami ambil langkah tidak melakukan perundingan pada malam itu atau hari Senin," kata pria berkacamata berbadan tegap itu.
Stephanus justru menghimbau seluruh anggota APG untuk tetap solid, satu komando dan melaksanakan perintah asosiasi
BACA JUGA: Kemenhub Kirim Gerbong Kereta Tambahan ke Lampung
"Kami ini resmi ada badan hukum," tegasnya.Stephanus mengakui, banyak permasalahan di manajemen garuda
BACA JUGA: Mantan Panitera MK Siap Ladeni Andi Nurpati di Mabes Polri
"Human resources di manajemen garuda sebenarnya menjadi permasalahan utama," katanya.Sedangkan Adnan Buyung Nasution yang mendampingi APG mengatakan, mogok kerja para pilot itu juga dijamin undang-undang ketenagakerjaanMenurut dia, aksi mogok itu merupakan peringatan secara keseluruhan dari pilot dan kru agar petinggi Garuda memperbaiki manajemen maskapai pemegang flag carrier itu.
"Ini belum final tapi baru peringatanMudah-mudahan dengan mogok ini dapat menggugah manajemen untuk memerbaikiAda kesan angkuh di manajemen, padahal banyak hal yang mesti diperbaiki," ungkap mantan anggota Wantimpres itu.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilot Garuda Tegaskan Mogok Terbang Besok
Redaktur : Tim Redaksi