Pilot Garuda Tegaskan Mogok Terbang Besok

Rabu, 27 Juli 2011 – 15:58 WIB

JAKARTA - Pilot Garuda yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) menegaskan mogok terbangAPG kecewa dengan manajemen PT Garuda Indonesia (GI) karena tuntutannya tidak didengar, meskipun telah beberapa kali menggelar pertemuan

BACA JUGA: Pengakuan Nazaruddin Bisa jadi Bukti Permulaan



Keangkuhan manajemen PT GI, membuat APG menempuh langkah mogok terbang, mulai Kamis (28/7) pukul 00.00 sampai dengan 23.59.
"Memang benar besok (Kamis 28/7), kami akan melakukan aksi kami
Aspirasi kami jangankan dipenuhi, didengar pun tidak," kata Presiden APG, Stephanus, saat konfrensi pers, Rabu (27/7) didampingi Kuasa Hukum Adnan Buyung Nasution di Jakarta.

Adnan Buyung mengatakan ada tiga miss manajemen dalam perusahaan PT Garuda Indonesia terjadi pada kebijakan managemen garuda di bidang operational

BACA JUGA: Mendagri Diminta Segera Koreksi Tunjangan Pejabat Daerah

"Pertama, bertambahnya jumlah pesawat tapi tidak diimbangi dengan jumlah penerbangan maupun kru yang memadai, sehingga merekrut pilot dan  kopilot asing," kata Buyung.

Yang kedua, menurut pria yang dikenal dengan rambut putihnya adalah jadwal pilot yang  abnormal dan overload disebabkan beban terbang yang berlebihan
"Kondisi itu dapat membahayakan keselamatan penerbangan," tegasnya.

Ketiga, manajemen garuda bersikap diskriminatif terkait perlakuan antara pilot asing dengan pilot lokal

BACA JUGA: Mendagri Bekukan Lembaga Staf Ahli SBY

Terutama dalam hal remunerasi atau gaji"Ini menyebabkan kesenjangan yang sangat timpang, kondisi tersebut juga dapat berdampak pada keselamatan penerbangan," katanyaAPG merupakan wadah perkumpulan anggota pilot garuda, beranggotakan 564 pilot dari 800 pilot yang ada.

Buyung menambahkan,  pilot lokal jauh pengalaman, tapi pilot asing yang dikontrak dibayar lebih mahalPadahal tanggungjawab ada di pilot"Garuda sebagai Flight karier membawa nama bangsa, tetapi lebih berpijak ke asing daripada bangsa sendiri," kata Buyung"APG minta maaf atas ketidaknyamanan mungkin timbul.  Ini bukan kemauan APGTapi, ini langkah terakhir yang ditempuh karena beberapa kali perundingan gagal," ungkap Buyung lagi(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyidik Bareskrim ke Blitar Periksa Anas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler