Mandiri Ajak AXA Akuisisi Asuransi

Rabu, 06 April 2011 – 07:07 WIB

JAKARTA – Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus melebarkan sayap bisnisnyaKali ini bank pelat merah dengan aset terbesar di Indonesia itu siap mempertajam penetrasinya di bisnis asuransi.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, Bank Mandiri bersama mitranya, AXA S.A., segera mengambil alih Asuransi Dharma Bangsa (ADB)

BACA JUGA: Rebutan Saham Jangan Sampai Stop Operasi Newmont

"Akuisisi ini strategis untuk mengembangkan bisnis asuransi kerugian," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/4).

ADB adalah perusahaan jasa keuangan yang bergerak dalam bidang asuransi umum, memberikan jasa penanggulangan risiko atas kerugian dan kehilangan manfaat yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti
Saat ini ADB memiliki beberapa produk asuransi yang bervariasi, antara lain, asuransi dari risiko kebakaran atau pencurian, asuransi properti, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan, asuransi kecelakaan diri, asuransi peralatan berat, dan asuransi gangguan usaha.

Sejak awal 2011, Bank Mandiri, dibantu financial advisor (penasihat keuangan) dan legal advisor (penasihat hukum), memang telah melakukan proses yang intensif guna mencari mitra strategis yang akan bersama-sama dengan Bank Mandiri mengembangkan bisnis asuransi kerugian.

Bagaimana mekanisme akuisisinya? Zulkifli menerangkan, Bank Mandiri akan mengambil 120.000 saham dari 126.718 saham baru ADB yang akan diterbitkan.

Sementara itu, AXA S.A

BACA JUGA: Kapitalisasi Saham Dominasi Perbankan

sebagai mitra strategis Bank Mandiri akan mengambil alih 73.292 lembar saham yang saat ini dimiliki pemegang saham ADB, yakni Dana Pensiun Bank Mandiri 1 dan PT Estika Yasakelola, serta mengambil sisa saham baru ADB yang diterbitkan sebesar 6.718 lembar saham."Dengan demikian, setelah transaksi ini selesai, Bank Mandiri akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan 60 persen dan AXA S.A
memiliki porsi kepemilikan 40 persen," paparnya.

Zulkifli mengatakan, perusahaan usaha patungan asuransi kerugian yang akan dibentuk itu ditargetkan dapat meraih pangsa pasar yang signifikan di segmen retail, mikro, syariah, dan small business yang diperkirakan akan tumbuh dengan pesat

BACA JUGA: Telkom Terlempar dari Tiga Besar

"Kami tahu, saat ini tingkat penetrasi asuransi kerugian di Indonesia masih sangat rendah," ujarnya.

Meski bukan perusahaan asuransi besar, ADB menunjukkan kinerja positif sepanjang 2010 laluTercatat, nilai aset ADB mencapai Rp 61,9 miliar, atau naik 40,5 persen dari tahun sebelumnyaSedangkan pendapatan premi bruto yang dibukukan ADB hingga Desember 2010 mencapai Rp 28,02 miliar, naik 21,1 persen dari realisasi 2009 Rp 23,1 miliar.

Menurut Zulkifli, sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT), transaksi akuisisi tersebut memerlukan persetujuan para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang rencananya diselenggarakan pada 23 Mei 2011"Seluruh transaksi itu akan efektif bila telah mendapatkan persetujuan dari regulator terkait," jelasnya(owi/c3/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bencana Jepang Katrol Harga Baja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler