Mantan Ajudan Gus Dur: Nutup Jalan Untuk Jihad Nggak Masuk Akal

Jumat, 25 November 2016 – 19:41 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Budayawan Ngatawi Al Zastrouw turut berkomentar terkait Aksi Bela Islam III yang akan dilaksanakan Jumat (2/12) mendatang.

Menurut mantan ajudan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini, demo tersebut lebih banyak mudarat dibandingkan manfaatnya.

BACA JUGA: Ini 4 Alasan Ahok Harus Ditahan Versi Habib Rizieq

Sebab, aksi direncanakan dengan salat Jumat di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan Bundaran HI.

“Masjid kan banyak. Kalau enggak di masjid, bisa di sekitarnya. Ngapain di jalan?" kata Zastrouw saat dikonfirmasi, Jumat (25/11).

BACA JUGA: Agus Menang, Agenda Pak Jokowi Rusak, Bu Mega Kembali Merana

Dia menambahkan, pedemo juga bisa melaksanakan salat Jumat di Monas, Gambir, Jakarta Pusat.

Dengan begitu, aktivitas masyarakat yang tidak berdemo tak terganggu.

BACA JUGA: Usai Dicecar 30 Pertanyaan, Rajesh Nair Bungkam

“Ya di Monas itu kan bisa dan enggak ganggu,” imbuh dia.

Mantan Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia PBNU ini juga meminta agar umat Islam belajar tentang toleransi.

Dalam agama, umat Islam diajarkan untuk menghormati orang lain.

“Salah satu bentuk jihad itu adalah menyingkirkan batu di jalan," tambahnya.

Nah, jika umat melaksanakan salat Jumat di jalan, hal tersebut akan mengganggu masyarakat lainnya.

"Nah ini menghalangi jalan, itu bukan ibadah namanya. Nutup jalan untuk atas nama jihad kan sangat enggak masuk akal,” ungkap dia.

Karenanya, dia mengimbau agar umat mengurungkan niatnya untuk melaksanakan salat Jumat di jalan protokol.

Lagipula, lanjut dia, kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama sudah berada di jalur hukum.

“Penegakan hukum serahkan saja ke polisi, kita hanya mengawasi,” pungkas dia. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Percaya FPI Jadi Partai!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler