Mantan Anggota Dewan Itu Kini Jadi Penyiar Radio di Penjara, Hibur Sesama Napi

Selasa, 16 Juli 2019 – 21:51 WIB
Mantan anggota dewan jadi penyiar radio di lapas. Foto : Pixabay

jpnn.com, SIDOARJO - Lapas Kelas II-A Sidoarjo, Jatim punya cara sendiri untuk menghibur warga binaannya. Yaitu dengan memberdayakan mantan penyiar dan seniman yang kini menghuni penjara, Radio Delta Bui siaran setiap hari. Transparansi informasi berpadu dengan seni.


MAYA APRILIANI

BACA JUGA: KPK Wanti - wanti untuk Calon Anggota DPRD, Ingat Baik - Baik !

---

RADIO Delta Bui Lapas Kelas II-A Sidoarjo resmi berdiri pada 25 April. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jatim Pargiyono meresmikannya.

BACA JUGA: Masa Jabatan Hampir Selesai, Anggota Dewan Kok Makin Rajin Kunker ?

Hingga kemarin (15/7), suara penyiar masih mengudara. Menyenangkan hati para tahanan dan narapidana yang minim hiburan.

Memutar lagu-lagu pesanan mereka. Mulai lagu nostalgia hingga dangdut kekinian. Sebagian tahanan suka lagu keroncong.

BACA JUGA: Vila Bodong Kian Menjamur, Dewan Protes Keras

Sejak awal diresmikan, tim penyiar memang langsung unjuk gigi. Di studio, Rahayu Sugiarti mengudara dengan gembira. Perempuan 67 tahun itu merasa kembali ke masa lalu.

Tahun-tahun 1971 sampai 1974. Saat itu dia masih muda. "Pernah menjadi penyiar radio di Malang," ujar narapidana kasus korupsi di DPRD Kota Malang itu.

BACA JUGA : Personel Polres Tembak Mantan Anggota Brimob

Rahayu bercerita. Selama tiga tahun siaran, suara perempuan yang divonis empat tahun dan dua bulan penjara itu akrab dengan pendengar.

Namanya sering disebut. Lama tak mengudara dan sudah menjadi anggota DPRD, Rahayu mengaku canggung.

Penghuni blok W (wanita) itu pun sempat deg-degan saat berbicara. Sampai harus membawa catatan. Lama-lama nada suara Rahayu tertata. Tidak terbata-bata. Terdengar merdu di telinga.

Jika tak bertatap muka langsung, bakal banyak yang mengira dia masih remaja.

Apalagi, perempuan yang ditahan bersama anggota dewan lain itu juga pandai bergurau. Suaranya langsung menggema di blok-blok hunian. Di tiap blok ada speaker yang menggaungkan siaran radio.

"Kalau di udara, nama saya Yuyun," ucap Rahayu, lantas tertawa.

Hampir tiga bulan siaran, aksi Rahayu pun makin lancar. Tak ada lagi grogi. Dia justru ketagihan siaran.

Menghibur para warga binaan yang mengalami nasib seperti dirinya. Dia senang karena bisa menghibur orang lain di tengah belenggu hukuman.

Permintaan lagu dari sesama napi menjadi hal menyenangkan. "Membahagiakan orang lain meski hanya lewat udara," ungkapnya.

BACA JUGA : Kronologis Polisi Jebak Mantan Anggota Densus 88

Selain Yuyun, ada tiga narapidana lain yang menjadi penyiar. Yakni, Saibani, Ardhiyani, dan Angga Kurnia.

Namun, saat ini yang aktif hanya tiga orang. Ardhiyani sering tak siaran. Dia sudah menjalani masa asimilasi di luar penjara. Membantu yayasan, mengajar mengaji dan administrasi.

Studio radio internal itu berukuran 2 x 3 meter. Terdapat komputer untuk mencari lagu. Juga ada kursi penyiar.

Termasuk mikrofon yang terhubung dengan speaker di masing-masing blok. Radio hadir mulai pukul 13.00 sampai pukul 16.00.

Tapi, Minggu lalu (14/7) Yuyun dan Saibani terpaksa menghentikan siaran. Gara-garanya, listrik padam. Komputer dan peralatan penunjang siaran mati. Siaran distop sebelum tuntas.

Penyiar lain, Ardhiyani, juga napi kasus korupsi yang dulu menjadi anggota DPRD. Rekan Rahayu. Suaranya juga merdu.

Sering diperdengarkan di berbagai acara. "Kalau saya dulu pernah jadi penyiar radio kampus," ucap Angga.

Napi kasus pembunuhan berencana tersebut senang menjalankan profesi seperti dulu.

Warga binaan yang dihukum 12 tahun itu pun berniat mengajari warga binaan lain soal teknik siaran.

Saibani berbeda. Penyiar pendamping Rahayu itu pandai oleh vokal. Narapidana (napi) kasus narkoba tersebut sering jadi pembawa acara. Kerap memenangi lomba tarik suara di penjara.

Lagu favoritnya Tum Hi Ho, yang dipopulerkan artis India Arijit Singh. Soal lagu dangdut, Saibani ahlinya. Macam-macam lagunya. "Saya belajar dari Bu Yuyun. Jadi penyiar harus receh: ramai, cerewet," katanya, lantas tersenyum.

Pokoknya ramai. Tak hanya itu, penyiar juga harus sabar. Siap melayani permintaan pendengar. (c6/roz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rapat dengan Komisi III, KPK: Anggota DPR dan DPRD Pelaku Korupsi Terbanyak


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler