Mantan Kiper Persebaya Jualan Narkoba

Sabtu, 30 Mei 2015 – 04:15 WIB

jpnn.com - SAMARINDA - Piawai menjaga gawang dari serbuan lawan saat masih aktif bermain sepak bola, tapi Hengky Kurniawan (43) tak berkutik di depan polisi. Mantan kiper Persebaya Surabaya di era 90-an itu terpaksa tengkurap di aspal saat penggerebekan yang dilakukan polisi, Selasa (26/5) sekitar pukul 23.00 Wita lalu.

Hengky ditangkap bersama seorang koleganya bernama Justan (24), warga Tarakan. Hengky dan Justan ditangkap anggota Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polresta Samarinda saat hendak bertransaksi sabu di Jalan Pangeran Diponegoro, Samarinda Kota.

BACA JUGA: Mabuk Miras, Tewas Ditikam Teman Sendiri

Hengky dan Justan tak berkutik saat polisi yang menggeledahnya menemukan lima bungkus sabu seberat 250 gram atau senilai Rp 500 juta (per gram sabu di pasaran diperkirakan dijual seharga Rp 2 juta).

Penangkapan Hengky dan Justan menarik perhatian warga. Warga juga sempat menjadikan tontonan karena saat itu lalu lintas di sana masih ramai. Apalagi saat menangkap Hengky dan Justan, polisi terpaksa memiting keduanya di aspal. Soalnya keduanya sempat berusaha membuang barang bukti sabu yang mereka bawa.

BACA JUGA: Menolak Disodomi, Waria Ini Dibacok Pacarnya hingga Tewas

Sebenarnya malam itu Justan dan Hengki hendak bertransaksi sabu, tapi keduanya tak sadar bahwa ternyata pemuda yang berada di depannya adalah polisi yang menyamar. Di depan polisi, Hengky sempat berkilah tak tahu jika Justan membawa sabu dalam jumlah besar saat menumpang di mobil Nissan X Trail miliknya.

Disebut-sebut Hengky selama berada di Samarinda menjadi pengusaha minyak.

BACA JUGA: Sepuluh Tahun Mencari Uang Haram dengan Modus Ini, Hasilnya....

“Informasi yang kami peroleh, salah seorang pelaku (Hengky, Red) adalah pengusaha minyak,” ujar Kaur Bin Ops (KBO) Ipda Syahrial Harahap kepada Sapos.

Namun polisi menyangsikan pengakuan Hengky karena tas yang disita polisi sebagai tempat menyembunyikan lima bungkus sabu jumlah besar tersebut diakui miliknya. “Saya tak tahu sabu dimasukkan ke tas saya,” Hengky berdalih.

Keterangan Hengky lain yang janggal, sebelum dibekuk persis di depan salah satu warung makan ternama di Jalan Pangeran Diponegoro itu, mobil KT 1689 LG yang ditumpanginya bersama Justan sempat berkeliling. Keduanya diduga mengatur lokasi transaksi narkoba yang aman.

Mobil keduanya dibuntuti polisi mulai Jalan Cendana, kemudian berhenti di Jalan Gadjah Mada hingga akhirnya disepakati lokasi penyerahan uang dan sabu di Jalan Pangeran Diponegoro tersebut. “Saat hendak kami amankan, pelaku sempat coba membuang barang bukti sabu,” tegas Harahap.

Rupanya ketika itu Justan dan Hengky sudah menyadari di sekelilingnya banyak polisi. “Sekarang masih kami cari tahu dari mana kedua pelaku dapat sabu dalam jumlah besar tersebut,” jelas Harahap. (rin/agi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Berhasil Gagalkan Penyelundupan Tujuh Trenggiling ke Jambi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler