Mantan Menteri Ini Ingatkan Falsafah Bagus Baden Powell

Selasa, 23 Februari 2016 – 01:32 WIB
Adhyaksa Dault. Foto: Indopos

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault mengingatkan empat falsafah hebat Robert Baden Pawell. Yakni, happy, handycraft healt dan peduli. Keempat falsafah itu dianggap sangat menginspirasi.

Hal itu disampaikan ketika mantan Menpora era Susilo Bambang Yudhoyono tersebut menjadi pembina upacara dalam peringatan hari Boden Powell ke-159 di Aula Sarbini, TRW, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (22/2).

BACA JUGA: 35 PTS Berubah jadi PTN, Dosen Berstatus PPPK

Menurut Adhyaksa, falsafah itu sangat penting. Karena itu, semangat Boden Powell tak boleh hanya formalitas. “Tapi harus terus kita bangun dan tanam dalam hidup secara konsisten,” terang Adhyaksa.

Falsafah Powell tentu harus diteladani anggota Pramuka. Sebab, falsafah itu memang sangat bagus. Happy berarti Pramuka selalu gembira dan menggembirakan. Handycraft berarti ikut membangun ekonomi kreatif. Health berarti Pramuka harus memiliki jiwa dan badan yang sehat. Sedangkan peduli berarti harus perhatian pada diri sendiri dan masyarakat.

BACA JUGA: Sistem Ijon Ternyata Juga Ada di Pendidikan

Pria murah senyum itu juga sempat mengutip lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya yang berbunyi: bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Menurut Adhyaksa, lirik itu berarti manusia harus membangun jiwa terlebih dahulu sebelum badan.

“Karena kita sering saksikan hari ini ada banyak orang yang badannnya sehat, tapi jiwanya sakit. Badannya sehat, tapi dia rampok, paedofil. Jadi, falsafah health Baden Powell ini perlu kita sadari. Health dalam arti sehat jiwanya dan badannya,” ujar Adhyaksa.

BACA JUGA: 6 Sistem Pendidikan Unik Negara Ini Bisa Bikin Siswa Indonesia Iri (3/habis)

Nah, menurut Adhyaksa, Pramuka memiliki peran penting untuk generasi muda. Pramuka dianggap sebagai kawah candradimuka pembentukan karakter kaum muda.

“Pramuka itu bener bener bermanfaat. Eksistensi dan esensi Pramuka tidak perlu diragukan lagi. Saya besar  karena saya juga Pramuka,” kata Adhyaksa.

“Ada pepatah yang bunyinya: bagaimana bayangan itu bisa berdiri tegak, kalau bendanya bengkok. Bagaimana pemuda pemuda kita bisa hebat, jika elite-elite penguasa negaranya bengkok. Mustahil,” tegas Adhyaksa.

Dia menambahkan, Pramuka juga mengajarkan keteladanan. Contoh kecilnya ialah panggilan Kakak di Pramuka. Menurut Adhyaksa, panggilan itu sarat filosofi. “Jadi, logikanya kalau kakaknya nggak bener, adiknya juga nggak bener. Uswatun hasanah,” tegas Adhyaksa. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Sistem Pendidikan Negara Ini Bikin Siswa Indonesia Iri (2)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler