jpnn.com - JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso meminta pemerintahan era Joko Widodo-Jusuf Kalla ini mau belajar bagaimana filosofi penjual karcis. Permintaan ini dilontarkan Djoko menyusul keprihatinannya atas keterpurukan ekonomi Indonesia saat ini.
Djoko menuturkan, penjual karcis menjual karcis kepada pembeli yang mengantre satu per satu dengan tertib. Apabila penjual karcis menjual karcis dengan serampangan, akan timbul kegaduhan dan tidak semua yang antre memperoleh karcis.
BACA JUGA: Para Advokat Dukung Bareskrim Bongkar Jaringan Vaksin Palsu
Begitu pun dengan kepemimpinan pemerintah, Djoko menganjurkan agar pemerintah menyelesaikan program pembangunan satu per satu dan tidak terlalu memaksakan padahal daya tahan keuangan sedang lemah.
"APBN kita sudah defisit. Saya ingat betul, Presiden SBY dulu sangat hati-hati bagaimana mengendalikan defisit agar kurang dari dua persen. Target pemerintah saat ini, 2018 ekonomi Indonesia tumbuh tujuh persen, sampai sana enggak dua tahun lagi," tegas Djoko dalam diskusi "Setelah Paket Ekonomi Gagal Total, Menko Perekonomian Layak Mundur" di Tebet, Jakarta, Selasa, (28/6).
BACA JUGA: PEDAS BANGET! Desmond Sebut BPOM hanya Jual Stempel
Dia mengingatkan pemerintah untuk tidak jemawa dengan program andalan pembangunan infrastruktur mengingat waktu efektif pemerintah tersisa tinggal 2,5 tahun lagi. Hal ini mengingat tahun terakhir adalah tahun politik.
"Mampu enggak menyelesaikan proyek-proyek ini. Duitnya dari utang, utang yang tinggi jadi beban APBN. Inilah perjalanan kita. Akhirnya nanti sejauh mana daya tahan pemerintah, sejauh mana daya tahan rakyat," tandasnya. (zul/rmol/jpnn)
BACA JUGA: Kebut Kasus La Nyalla, Kejagung Intensifkan Koordinasi dengan KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Kader Bermasalah, Ini Kata Idrus Marham
Redaktur : Tim Redaksi