Mantan Sesmil Sayangkan Tak Ada Menteri Jadi Bumper bagi Presiden Jokowi

Selasa, 14 April 2015 – 03:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menyoroti tidak adanya menteri di Kabinet Kerja yang mau pasang badan menjadi bumper bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Hasanuddin, presiden yang juga kader PDIP itu menjadi bulan-bulanan karena kebijakan yang diambil maupun proses yang melatarinya tidak dijelaskan ke publik secara baik oleh menteri-menteri yang harusnya pasang badan.

Hasanuddin menjelaskan, dalam kongres PDIP di Bali, pekan lalu ada sejumlah menteri yang hadir. Termasuk di antaranya adalah menteri dari partai politik seperti Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, serta Menteri Koordinator Hukum Politik dan Keamanan, Tedjo E Purdijatno.

BACA JUGA: Ical Masih Pede Menangkan PTUN

"Teman-teman di partai banyak memberikan masukan tentang kinerja menteri. Dari beberapa kasus belum menemukan menteri yang die hard (pantang menyerah, red) yang siap menjadi bumper Presiden Jokowi," kata Hasanuddin, Senin (13/4).

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu lantas mencontohkan kasus peraturan presiden (perpres) tentang tunjangan uang muka mobil perorangan pejabat negara yang akhirnya jadi blunder. Sayangnya, kata Hasanuddin, tidak ada satu pun menteri yang berbicara menjelaskan proses itu sehingga semua kesalahan ditimpakan ke Presiden Jokowi.

BACA JUGA: DPR Tak Yakin Pilkada Serentak Hemat Biaya

"Seolah-olah terkesan ini kesalahan presiden, kesalahan administrasi presiden, tidak ada seorang pun yang membela presiden. Padahal mereka itu kan pembantu presiden," kata Hasanuddin yang pernah menjadi sekretaris militer (sesmil) sejumlah presiden itu.

Hasanuddin menegaskan, menteri-menteri seharusnya menjelaskan ke publik tentang kebijakan yang diambil presiden beserta prosesnya. Dengan demikian, kata ketua DPD PDIP Jawa Barat itu, jangan sampai soal administrasi saja menjadi beban presiden.

BACA JUGA: Hasto Tegaskan Petugas Partai adalah Kader Pilihan

"Menteri itu harus punya keberanian, harus menjadi die hard-nya presiden. Ini yang paling penting," pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga Kongres PDIP Berhasil Ingatkan Jokowi Lunasi Janji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler