Mantan Staf Medis Dortmund Daftar jadi Ketum PSMS

Minggu, 24 November 2013 – 09:46 WIB

MEDAN- Titik terang muncul di masa-masa deadline jelang Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) akhir November ini. Selain Amiruddin yang disebut-sebut sebagai calon, muncul calon lain. Adalah dr M Fauzi. Dia merupakan calon dari kalangan medis.
Ketua Tim Penjaringan PSMS Medan, Azzam Nasution membenarkan jika  dr Fauzi telah mendaftarkan diri.

"Dia mencalonkan secara lisan dua hari yang lalu, tapi secara tertulis hari ini kami dapatkan berkas untuk pemcalonannya,"ujarnya, Sabtu (23/11).

BACA JUGA: Vettel Sabet Pole Position F1 Brazil

Menurutnya dr Fauzi mengaku siap dengan kondisi finansial klub yang saat ini membutuhkan asupan dana segar. "Masalah dualisme dia mau aspek legal dan menceritakan pendanaan. Jadi untuk pendanaan dia siap,"ujarnya.

Calon tersebut menurutnya bukan sosok yang asing di dunia sepak bola.  Pria yang merupakan dokter spesialis bedah di RS Siloam Jakarta dan Columbia Asia Medan ini  juga sempat menjadi ahli gizi PSMS versi LPIS musim lalu. Bahkan ia pernah bertugas di Jerman.

BACA JUGA: Harga Lopicic Berkisar Rp 600 Juta

"Dia terjun di dunia sepak bola bertugas untuk fisik dan gizi. Dan juga dia mantan petugas medis dortmund,"ujarnya.

dr Fauzi sendiri mengatakan cukup miris dengan keadaan PSMS saat ini. Karena itu ia sepakat untuk mendaftar. “Saya melihat tak ada lagi calon, lalu saya telpon kepanitaan dan mereka memaparkan kondisinya. Lalu saya bersedia. Mereka datang tadi siang untuk pertemuan,” ujarnya.

BACA JUGA: Man City v Tottenham, Hadang Jago Kandang

Menurutnya ia ingin menyelamatkan kondisi PSMS yang saat ini tengah terpuruk. Apalagi banyak yang enggan untuk merogoh koceknya hanya karena PSMS.

“Motivasi saya ingin menjadi ketum untuk menyelamatkan klub ini, karena semua orang sudah alergi karena tak mau lagi mengeluarkan uang. PSMS itu tak ada masalah, manusianya saja yang bermasalah itu yang membuat masalah. Jadi kalau di manajerial dengan benar itu bisa menghasilan uang karena sekarang sudah industri. Apalagi sekarang tak ada APBD,” bebernya.

Menurut pria yang pernah menjadi staf medis klub Bundesliga, Borussia Dortmund pada 2005-2007, pengalamannya di luar negeri akan coba diterapkannya di Medan. “Kemarin saaat saya di LPIS klub PSMS sudah saya terapkan. Kami kerja sama dengan RS Columbia Asia. Jadi untuk kesehatan dan gizi dibuat sebaik mungkin. Kedepannya akan dibuat seperti itu lagi yang diterapkan klub besar itu,” ujarnya.

Untuk membawa PSMS kembali berprestasi menurutnya butuh dana yang tidak sedikit. Ia rela mendahulukan dananya secara pribadi. “Kalau mau jadi juara tak cukup Rp10 miliyar. Untuk sementara dana dari saya, lalu sponsor sudah menunggu baik dari BUMN maupun janji sponsor sendiri. Saya pun tak munafik kalau dana tak kembali. Untuk itu saya berharap klub ini cepat menjadi profesional,” bebernya. (ban)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wenger Baru Tahu Penyebab Southampton Bisa Imbangi MU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler