jpnn.com, BLITAR - Wali Kota Blitar Santoso tidak menyangka pendahulunya Samanhudi Anwar terlibat perampokan dan penyekapan terhadap dirinya beberapa waktu lalu.
Samanhudi merupakan mantan wali kota Blitar yang ditangkap lantaran ikut merancang perampokan di rumah dinas Santoso.
BACA JUGA: Terungkap Mantan Wali Kota Blitar Ikut Merancang Perampokan
"Saya tidak bisa sampaikan (pendapat), karena memang itu kondisi yang sulit saya bayangkan. Tidak pernah terbayangkan," ucap Santoso di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (28/1).
Santoso juga menghormati proses hukum yang berlangsung, termasuk menaruh rasa hormat kepada Samanhudi Anwar, karena mereka pernah bersama-sama memimpin Kota Blitar.
BACA JUGA: Terungkap Identitas 2 Perampok di Rumah Wali Kota Blitar yang Masih Diburu Polisi
DIa juga mendoakan Samanhudi Anwar diberikan kesadaran sehingga bisa kembali ke jalan yang benar.
"Saya tetap hargai beliau. Ketika beliau jadi wali kota, saya jadi wakil wali kota. Ketika di DPRD, saya di sekwan (sekretaris DPRD)," ujar dia.
BACA JUGA: AHY Dukung Anies Baswedan Capres 2024, Siapa Cawapres?
Santoso juga menyampaikan terima kasih kepada kepolisian dari polda Jatim maupun Polres Blitar yang bekerja keras mengungkap kasus perampokan di rumahnya.
Selain itu, dia berharap polisi segera menangkap dua pelaku lainnya yang hingga kini masih buron.
"Kami juga masih tetap bersabar. Dua pelaku masih dalam pengejaran. Identitas-nya sudah diketahui, tapi butuh waktu karena kelihaian-nya dalam menghilangkan jejak," ucap Santoso.
Menurut Santoso, dia memang belum pernah bertemu setelah Samanhudi Anwar keluar dari penjara.
Samanhudi yang ditangkap polisi sebelumnya a divonis lima tahun penjara setelah terbukti sah menerima suap Rp 1,5 miliar terkait ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama.
"Karena kesibukan, saya belum (bertemu), tetapi saya tetap berpikir positif, beliau mantan atasan saya tetap kita hormati," tambah Santoso.(antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunda Penghapusan Honorer, Jangan Alihkan Tenaga Non-ASN ke OutsourcingÂ
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam