jpnn.com, JAKARTA - Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menyelesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) yang menjadi akses Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
Proyek tersebut dilakukan secara terpadu bersama sejumlah infrastruktur dasar lain yang meliputi konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Bidik Potensi Laut Pekalongan Jadi Pusat Wisata
“Pembangunan kawasan industri ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pembangunan Simpang Susun yang menjadi akses KIT Batang ini merupakan bagian dari ruas Jalan Tol Batang – Semarang sepanjang 3,1 km.
BACA JUGA: Usut Dugaan Korupsi Proyek Dinas PUPR, KPK Geledah Kantor DPRD Muara Enim
Pembangunan ini digarap oleh PT Waskita Karya, konsultan perencanaan PT Cipta Strada dan konsultan Supervisi Indec Internusa yang sudah mulai dikerjakan pada November 2020 hingga Juli 2021 dengan nilai kontrak Rp 142,3 miliar.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Prajudi mengungkapkan simpang susun ini dikelola oleh BUJT PT JSB sebagai upaya untuk mempercepat KIT Batang.
BACA JUGA: Keren! Kementerian PUPR Bedah 500 Rumah di Daerah ini
"Simpang Susun KIT Batang ini pekerjaannya telah selesai dan saat ini dalam pelaksanaan penilaian oleh panitia PHO untuk kemudian proses Uji Laik Fungsi (ULF) dan Sertifikat Laik Operasi (SLO)," ujar Prajudi.
Selain itu Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) menyiapkan pembangunan Bendung Sungai Urang seluas 29,32 m3 dan Bendung Kedung Langgar seluas 142 hektar.
Bendungan ini untuk memenuhi kebutuhan air baku serta penanganan drainase di empat titik, yakni Sungai Mata Air sepanjang 400 meter, Sungai Brontok 770 meter, Sungai Pelabuhan 861 meter, dan Sungai Pesanggrahan 100 meter.
Melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tenga, Kementerian PUPR juga mengerjakan tiga pengerjaan yakni membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL), dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
Sementara di bidang perumahan saat ini tengah dibangun rumah susun pekerja dengan tipe barak setinggi 5 lantai. Total rusun yang akan dibangun berjumlah 10 tower yang terbagi menjadi 3 paket. Paket I terdiri dari 4 tower, Paket II dan III masing-masing 3 tower. Saat ini progres fisik mencapai 13 persen dan ditargetkan selesai pada April 2022. (mcr18)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia