Menurut Oman, selanjutnya kumpulan manuskrip Gus Dur itu akan ditandai dengan kode AW di perpustakaan Nasional"Kini, manuskrip tersebut sudah menjadi salah satu koleksi yang ke 18 naskah perpusnas yang ditulis dalam berbagai ragam polisi," ujar Oman yang juga Ketua Umum masyarakat Pernaskahan Nasional.
Oman menuturkan, apa yang telah dilakukan Mantan Ketua Umum PBNU tersebut didasarkan atas sebuah kesadaran dan harapan agar naskah tersebut dilestarikan dan kandungannya dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan SKB Distribusi Guru
“Bisa saja Gus Dur menyimpan manuskrip-manuskripitu dikantornya tapi tak dilakukannya,” kata Oman.
Semangat untuk melestarikan naskah-naskah kuno dan benda-benda bersejarah pada saat ini masih perlu ditingkatkan
Dalam masa sekarang, teknologi internet dan dunia digital merupakan salah satu cara lain untuk menyebarkan manuskrip-manuskrip tersebut
BACA JUGA: Pemerintah Jamin Tak Abaikan Nasib Guru
“Bayangkan kalau setiap pesantren misalnya mempunyai daftar koleksi manuskrip yang dapat diaksesBACA JUGA: Kapitalisasi Pendidikan Dinilai Makin Parah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akibat UN, Murid Tak Lagi Hormati Guru
Redaktur : Tim Redaksi