Manuver India demi Menangguk Untung dari Perang Dagang AS Vs Tiongkok

Rabu, 26 Juni 2019 – 08:09 WIB
PM India Narendra Modi. Foto: Reuters

jpnn.com, NEW DELHI - Perang dagang Amerika Serikat (AS) - Tiongkok membuka peluang bagi India untuk meningkatkan perekonomian. Kini negara yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Narendra Modi itu tengah menyiapkan amunisi untuk menarik investor asing. Yakni, menawarkan sejumlah insentif bagi perusahaan yang bersedia memindahkan pabriknya dari Tiongkok ke India.

"Insentif finansial seperti tarif pajak preferensial dan pengurangan ataupun penghapusan pajak yang disediakan oleh Vietnam menjadi bahan pertimbangan," ujar salah seorang pejabat Kementerian Perdagangan India kepada Bloomberg kemarin, Selasa (25/6).

BACA JUGA: Buah Leci Diduga Sebabkan Kematian 103 Anak di India

Vietnam merupakan salah satu negara Asia yang diuntungkan kisruh perang dagang AS-Tiongkok. Negara Asia lain yang meraup untung adalah Malaysia.

Belakangan semakin banyak perusahaan besar yang rasan-rasan hendak memindahkan pabrik mereka ke luar Tiongkok. Karena yang akan hengkang adalah divisi produksi, negara yang bakal menjadi tuan rumah baru bagi pabrik-pabrik tersebut jelas gembira. Sebab, akan ada lapangan kerja baru.

BACA JUGA: Membedah Dampak Perang Dagang AS - Tiongkok Bagi Indonesia

"Rencana itu masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman," ujar sumber yang minta namanya dirahasiakan itu.

BACA JUGA: Yakin Menang Perang Dagang, Tiongkok Beri AS Dua Pilihan

BACA JUGA: Perang Dagang Lagi, India Naikkan Tarif Produk AS

Menarik investor lewat iming-iming insentif menjadi cara India untuk menggairahkan perekonomian dalam negeri. Itu menjadi bagian dari rencana besar untuk mengurangi ketergantungan impor. Sebab, India sedang gencar menggenjot ekspor.

Demi menggaet investor, pemerintah India juga akan menyiapkan area khusus untuk zona industri. Perusahaan yang mau membuka pabrik di India pun punya kesempatan lebih besar untuk ikut lelang pemerin­tah. Rencana yang sedang digodok tersebut akan membantu menumbuhkan basis manufaktur di India.

Seluruh rangkaian rencana tersebut bakal berkontribusi terhadap kampanye Make in India yang digagas Modi. PM ke 14 India itu ingin agar industri manufaktur berkontribusi pada 25 persen perekonomian India pada 2020. (sha/c6/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BP Batam Tetap Optimistis Bisa Gaet Investor Tiongkok


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler