Marak Bom Buku, Pengiriman Paket Diperketat

Sabtu, 19 Maret 2011 – 15:24 WIB

BOGOR - Salah seorang petugas front office perusahaan jasa pengiriman TIKI, hanya bisa tertunduk sembari membuka dan memeriksa sebuah paket yang baru saja diterimanya dari pelangganSang pelanggan, seorang ibu paruh baya, tak henti-hentinya mengomel karena merasa tersinggung atas tindakan petugas TIKI itu

BACA JUGA: Wisma BCA Serpong Diancam Diledakkan

Pemandangan tersebut terlihat sejak maraknya isu bom buku yang hingga kini masih bermunculan.

"Mau tidak mau, kami harus perketat keamanan
Isu paket bom buku ini sudah sangat meresahkan dan kami enggan kecolongan," ujar Pimpinan TIKI Cabang Kota Bogor, Tati Lestari

BACA JUGA: Jago Merah Mengamuk, 40 Rumah Ludes



Menurut dia, sejak adanya fenomena paket yang berisi bom buku, pihak TIKI menerapkan peraturan yang lebih ketat terkait paket yang diterima dari pelanggan
Paket yang akan dikirimkan, harus dibuka terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya

BACA JUGA: 2.555 Petugas Amankan Bandara Soetta

Meski, lanjutnya, hal tersebut kerap dikeluhkan para pelanggan"Banyak pelanggan yang keberatan, tapi hal itu sudah menjadi kebijakan dari pusatToh itu demi kebaikan bersama," tegasnya.

Tati mengatakan, sebelumnya, proses pemeriksaan tidak seketat seperti saat iniMengingat etika perusahaan demi menghormati privasi pelangganNamun, terkait maraknya isu bom buku, kini mau tidak mau seluruh paket harus melalaui pemeriksaan ketat dan isi paket harus dibuka terlebih dahulu"Kami harus tahu apa yang dikirimkanSetidaknya kami mengetahui barang tersebut tidak membahayakan," kata dia.

Meski begitu, sambung dia, tidak ada penurunan omset atau hilangnya kepercayaan pelanggan untuk menggunakan jasa TIKIIa pun memastikan, petugas TIKI memakai identitas  lengkap ketika mengirim barang"Semua kurir memakai identitas lengkap seperti name tag dan jaket TIKI," imbuhnya

Seperti halnya TIKI, PT POS Indosesia juga menerapkan hal serupaDiakui Supervisor Komunikasi dan Logistik, PT POS Indonesia cabang Kota Bogor, Danson, pihaknya kini memperketat pemeriksaan paket yang akan dikirimProses pemeriksaan sesuai dengan Standart Operational Professional (SOP),  seperti melalui alat metal detector dan pemeriksaan berlapisPemeriksaan yang akan dikirim, harus melalui petugas loket dan security"Memang isu paket berisi bom buku ini cukup menarik perhatianNamun pada dasarnya pelayanan kami sudah melalui SOP yang berlaku," terangnya.

Danson mengatakan, pihak PT POS Indonesia tidak melakukan pemeriksaan seperti membuka isi paketPihaknya hanya melakukan pembongkaran terhadap paket yang mencurigakan"Kalau ada paket yang mencurigakan, petugas loket kami secara prosedural melakukan pembongkaran," imbuhnya(ric/pkl1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gegana Digeser ke Polres-Polres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler