jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi Shopee Indonesia baru-baru ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya di Indonesia
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan keputusan PHK yang dilakukan Shopee terkait dengan kondisi ekonomi global.
BACA JUGA: Netty PKS: Kenaikan BBM Bisa Picu Gelombang PHK
Pihaknya mengatakan keputusan melakukan PHK itu merupakan keputusan yang sangat sulit
Menanggapi hal tersebut, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda memperkirakan efisiensi bisnis di industri startup masih akan terus berlanjut.
BACA JUGA: Temui Airlangga, Presiden KSPN Singgung Masalah PHK Akibat Relokasi Pabrik
Menurutnya, keputusan Shopee Indonesia melakukan PHK atas sejumlah karyawannya karena di tengah persaingan bisnis e-commerce yang ketat.
"Saya rasa masih akan berlanjut, di mana kalau kita ketahui bersama, sebelum Shopee, ada beberapa startup lokal yang PHK karyawan, bahkan tutup usaha," ujar Nailul, Rabu (21/9).
BACA JUGA: Guru Lulus PG Seleksi PPPK 2021 Bakal Diangkat 2023, Ribuan Honorer Terancam di-PHK
Menurutnya, kesulitan pendanaan dan kebutuhan akan efisiensi biaya menjadi penyebab utama PHK karyawan.
Persaingan yang ketat di beberapa sektor industri digital juga menjadi salah satu penyebab.
"Jika pendanaan masih seret dan persaingan makin ketat, saya rasa masih akan ada lagi perusahaan digital yang melakukan efisiensi," katanya.
Selain itu, pendapatan dari Garena anjlok, andalannya ialah Shopee (e-commerce), dan kemungkinan akan efisiensikan di pengantaran makanan dan minuman (food delivery).
Nailul menjelaskan persaingan di industri food delivery juga ketat dan kemungkinan sudah masuk ke endemi sehingga orang akan makan minum di tempat lagi.
"Kalau untuk ke depan, masih akan prospeknya untuk e-commerce. Namun, memang yang jadi masalah sektor lainnya dari Shopee dan beban marketing-nya juga besar. Jadi, mereka efisiensi bisa berhemat untuk tetap bisa bersaing," tegasnya. (mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari