Marapi Erupsi 38 Detik, Radius 3 Km Steril

Kamis, 27 Februari 2014 – 06:06 WIB

jpnn.com - BUKITTINGGI - Gunung Marapi menunjukkan aktivitas cukup tinggi kemarin (26/2). Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar menyebutkan, gunung setinggi 2.891 meter dpl (di atas permukaan laut) di Kabupaten Agam dan Tanahdatar, Sumatera Barat, itu mengalami erupsi atau letusan sekitar 38 detik pada pukul 16.15.

Seismograf yang terpasang mencatat amplitudo letusan 30 milimeter. Gunung yang berstatus waspada (level II) itu juga mengembuskan abu vulkanis sehingga daerah sekitarnya terkena hujan abu.

BACA JUGA: Hutang Menumpuk, Rumah Sakit Krisis Obat

Hujan abu melanda wilayah Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanahdatar. Bahkan, hingga sekitar pukul 17.45, hujan abu masih cukup tebal.

“Letusan Marapi hari ini (kemarin, Red) tidak dapat terlihat secara visual karena tertutup kabut asap. Begitu pula ketinggiannya belum bisa diperkirakan,” kata Kepala Pos PGA Marapi Warseno di Bukittinggi.

BACA JUGA: Panitia Tender KPU: Penawaran Terendah Belum Tentu Menang

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono dan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar Ade Edward mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dengan adanya erupsi Marapi yang berstatus waspada sejak 3 Agustus 2011. Namun demikian, pusat vulkanologi dan mitigasi bencana (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Marapi.

“Erupsi ini adalah aktivitas rutin dalam status waspada Marapi. Statusnya tetap waspada,” ucap dia.

BACA JUGA: Panitia Tender KPU Diduga Pakai Aturan Kedaluwarsa

Sejak awal Februari hingga kini Pos PGA Marapi mencatat 75 aktivitas gunung tersebut. Perinciannya, 4 letusan, 1 gempa tremor, 9 gempa vulkanis dalam (VA), 8 gempa vulkanis dangkal (VB), 47 gempa tektonis jauh, dan 6 gempa tektonis lokal.

Ade mengimbau semua masyarakat yang tinggal di zona kawasan rawan bencana agar tetap waspada walau hujan abu belum masuk kategori bahaya.

Sebelumnya, guna mengantisipasi dampak yang timbul, Bidang Geologi Dinas Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) Sumbar membuat peta kawasan rawan bencana (KRB) letusan gunung api dan distribusi penduduk yang bermukim di sekitar gunung api aktif tersebut. Menurut data terbaru ESDM Sumbar, 55.617 jiwa bermukim di kawasan rawan bencana I dan 547 jiwa di kawasan rawan bencana II. (pl1/JPNN)

Marapi Batuk-Batuk pada 2014*

Aktivitas Gunung Marapi mengalami peningkatan dan sempat mengeluarkan abu sejak 3 Agustus 2011. Selang tiga tahun, aktivitas gunung itu belum berhenti.

8 Januari 2014: Terjadi dua kali erupsi pada siang hari. Awan menjadi berwarna kelabu tebal pada pukul 12.31 dan 13.23 dengan ketinggian asap 700 meter.

9 Januari: Lima kali meletus. Marapi menyemburkan abu vulkanis setinggi 250 meter dari puncak

16 Januari : Gunung Marapi lima kali meletus saat pagi. Tidak teramati secara visual karena tertutup kabut.

19 Januari: Marapi sekali erupsi pada pukul 10.02 dan berlangsung selama 17 detik.

*Diolah dari berbagai sumber

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Didesak Usut Dugaan Kasus TPPU Gubernur Sultra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler