Intensitas latihan bertempur yang mengarah pada peristiwa sesungguhnya, juga sudah dilakukan beberapa hari terakhir
Setelah menggelar simulasi perang di Sepanjang bibir pantai Sei Pancang pada hari Minggu (31/5) lalu, kemarin latihan bertempur kembali digelar di bibir pantai kawasan Sei Bajau.
Jika latihan bertempur yang dilakukan sebelumnya lebih mengarah pada strategi pertahanan dan perlindungan terhadap pasukan oleh para penembak jitu
BACA JUGA: KPK Siap Kaji Pengaduan DPRD Tapsel
Maka simulasi yang dilakukan di Sei Bajau kemarin adalah tindakan agresif didalam pertempuran, yakni aksi penyerangan hingga ke jantung kekuatan musuh.Diawasi langsung oleh Komandan Kompi (Danki) Satgas Marnir Ambalat IX Kapten Marinir Budi Santoso, simulasi perang yang berlangsung di Sei Bajau adalah straegi pendaratan pasukan elit dari satuan marinir yakni tim Taifib secara agresif mendekati daratan Malaysia dengan menggunakan perahu karet
Penyusupan berhasil mulus dilakukan diawali oleh dua personil pasukan katak yang lebih dulu mencapai daratan sebelum memastikan kepada anggota pasukan lainnya bahwa serangan lebih lanjut dapat dilancarkan.
“Kita memiliki tim Taifib pasukan katak yang tangguh
BACA JUGA: DPRD Tapsel Laporkan Bupati Ongku ke KPK
Sesuai perintah atasan, intensif latihan mereka dilakukan guna mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi dengan situasi di Ambalat saat ini,” kata Budi Santoso ditengah latihan berlangsung.Selain pasukan katak, keseriusan menyikapi sengketa perbatasan di perairan Ambalat saat ini juga adanya penembak jitu yang dilengkapi senjata jenis NTW berlaras ganda.
Dengan masing-masing laras berkaliber 14,5 mm dan 20 mm, senjata produksi Afrika Selatan yang disebut-sebut mampu menembus dinding baja tebal dan merobohkan bangunan gedung bertingkat ini, sangat efektif sebagai senjata penghancur
BACA JUGA: Disidang, Walkot Manado Murah Senyum
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Walkot Manado: Saya Diancam Penyidik KPK
Redaktur : Tim Redaksi