Marketplace Jadi Bisnis E-commerce Penguasa Pasar Daring

Jumat, 22 Juli 2016 – 10:50 WIB
Ilustrasi. Foto Istimewa

jpnn.com - MEMBICARAKAN e-commerce, ada lima model bisnis yang termasuk ke dalamnya. Model bisnis ini adalah iklan baris (model craiglists), mal online (daring) atau marketplace (model eBay), ritel (model Amazon), deal harian (model Groupon) dan situs pembuat situs (model BigCommerce).

Di Indonesia, menurut Riset Ekonomi dan Industri PT Bank Central Asia Tbk (BCA), jumlah kunjungan dan volume transaksi, jenis e-commerce yang menguasai pangsa pasar terbesar yakni perdagangan online (daring).

BACA JUGA: Lihat Nih, Prajurit Lantamal II Gelar Bakti Sosial Kesehatan

Misalnya pada Tokopedia, mal daring yang satu ini punya jumlah pengunjung bulanan sebanyak 34,6 juta pada April 2016. Angka itu tumbuh 208,9 persen dibanding Agustus 2015 yang mencapai 11,2 juta.

Kemudian volume transaksi, pada 2014, Tokopedia punya volume transaksi bulanan mencapai 2 juta transaksi. Selain itu, variasi produk dan penggunaan fasilitas escrow untuk keamanan bertransaksi menjadi keunggulan tersendiri kategori marketplace.

BACA JUGA: Rizal Ramli Pastikan Kuota TKI ke Taiwan Bertambah

Ponsel pintar dan pakaian menjadi barang terlaris di perdagangan daring, sementara jasa perjalanan dan periklanan menjadi jasa yang paling sering dicari. Pemerintah berupaya mengatur sektor e-commerce melalui perubahan Daftar Negatif Investasi (DNI) dan rancangan peta jalan.

Rencananya, peta jalan ini akan mengatur masalah pajak dan pendanaan. Salah satu poin yang diharapkan pelaku usaha adalah fasilitas fiskal dari pemerintah, yang dibutuhkan untuk mengimbangi burning rates, yang menyebabkan tingginya tingkat kegagalan (failure rates) di bisnis e-commerce.

BACA JUGA: PADMA Indonesia dan Pokja MPM Soroti Kinerja Buruk Polda NTT

Failure rates yang tinggi akan membuat penilaian investor semakin selektif. Pada akhirnya yang tersisa di pasar domestik adalah perusahaan e-commerce lokal dengan modal kuat dan e-commerce besar internasional, yang membawa merek sendiri.

Strategi menekan biaya dan harga, dinilai akan tetap menjadi strategi andalan bagi para pemain dengan modal besar ini. Selain itu, beberapa dari mereka juga akan berinvestasi dengan membuat logistik mandiri untuk mempercepat waktu pengiriman. (adv/bca/chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rematch: Jokowi Vs Prabowo di 2019


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler