jpnn.com - SURABAYA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menyatakan, pemerintah telah membuat kesepakatan untuk penambahan kuota TKI di Taiwan.
’’Sekitar 50 persen dari TKI yang ada di TKI itu adalah pekerja di sektor industri. Kami sudah membuat kesepakatan dengan Presiden Tsai Ing-wen untuk menambah jumlah TKI di sana,’’ katanya setelah diskusi bersama Perbanas Jatim kemarin (21/7).
BACA JUGA: PADMA Indonesia dan Pokja MPM Soroti Kinerja Buruk Polda NTT
Rizal enggan menyebutkan tambahan kuota TKI yang direncanakan. Yang jelas, Indonesia bersama pemerintah Taiwan masih berdiskusi soal grand master kerja sama tersebut.
Hanya, inti kerja sama tersebut adalah mengembangkan Pulau Morotai menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Modalnya, Pulau Morotai sudah memiliki sepuluh landasan pacu (runway) yang representatif.
BACA JUGA: Rematch: Jokowi Vs Prabowo di 2019
Sementara itu, jarak Taiwan ke Pulau Morotai tidak terlalu jauh. Waktu tempuhnya juga cukup singkat, yaitu sekitar tiga jam dengan menggunakan pesawat. ’
’Setelah kuota pekerja TKI ke Taiwan ditambah, nanti sebagian dari mereka dibawa kembali ke Indonesia untuk ikut mengerjakan Morotai. Sebab, jumlah tenaga kerja di Morotai sedikit,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Ingat! TNI juga Bertugas Berantas Teroris
Pulau Morotai tidak hanya akan dijadikan kawasan industri, tetapi juga kawasan wisata. Dengan begitu, kebutuhan tenaga kerja di pulau tersebut cukup tinggi.
Di sisi lain, Rizal menuturkan bahwa kawasan timur Indonesia memang membutuhkan lebih banyak campur tangan pemerintah bila dibandingkan dengan kawasan barat seperti di Jawa.
Menurut dia, daya beli masyarakat di Pulau Jawa sudah cukup baik sehingga peran swasta lebih dominan. Sebaliknya, daya beli masyarakat di timur Indonesia masih rendah. Peran pemerintah pun lebih banyak diperlukan di kawasan timur untuk mendongkrak perekonomian. (rin/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Bu Susi Pastikan Bantuan Sarana Penangkapan Ikan Tepat Sasaran
Redaktur : Tim Redaksi