jpnn.com, JAKARTA - Ratusan pelayat melepas kepergian peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 Markis Kido dengan penuh rasa haru, di TPU Kebon Nanas, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (16/6) siang.
Markis Kido, legenda bulu tangkis yang lahir di Jakarta, 11 Agustus 1984 itu meninggal dunia ketika sedang bermain badminton di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang, Senin (14/6) sekitar pukul 18.30 WIB.
BACA JUGA: Alasan Markis Kido Tak Bisa Dimakamkan di TMP Kalibata
Markis dimakamkan satu liang dengan sang ayah, Djumharbey Anwar yang meninggal dunia pada 2008.
Perwakilan PBSI, Kemenpora, dan para mantan atlet terlihat mengiringi Markis ke peristirahatan terakhir.
BACA JUGA: Markis Kido Meninggal Dunia, 15-8 Skor Akhir Sang Legenda
BACA JUGA: Penting Diketahui! Cara Antisipasi Serangan yang Dialami Markis Kido dan Eriksen
Sebelumnya, Markis disemayamkan di rumah duka dan disalatkan di Masjid Baitul Muslimun, Jaka Setia.
Dari masjid, jenazah langsung dibawa ke peristirahatan terakhir di TPU Kebon Nanas.
"Terima kasih kepada semua pelayat yang sudah mendoakan almarhum. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau semasa hidup," kata Joko Suprianto, mantan pemain yang mewakili keluarga.
"Semoga almarhum husnulkhatimah dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan dan ketabahan," imbuh Joko, Juara Dunia 1993 di Birmingham yang juga paman dari istri Markis Kido, Richasari Pawestri.
Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Markis Kido.
"PBSI turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Markis Kido dengan semua prestasinya yang membanggakan adalah pribadi yang baik dan rendah hati, kami akan sangat kehilangan sosok almarhum," tutur Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Edi Sukarno. (*/pbsi/bi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek