jpnn.com, YOGYAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin angkat bicara terkait hasil survei CSIS atau Center for Strategic and International Studies yang menempatkan kubu 01 unggul dibanding Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Kiai Ma'ruf mengharapkan keunggulan survei itu menjadi kenyataan pada 17 April 2019 mendatang. "Mudah-mudahan itu survei yang mendekati kenyataan," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (28/3).
BACA JUGA: Sindir Jokowi, Prabowo: Pengangguran Itu Dikasih Pekerjaan, Bukan Kartu!
Meski begitu, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini meminta seluruh tim kampanye nasional, relawan, dan pendukung tidak terbuai dengan hasil survei tersebut. "Jadi kami jadikan rujukan. Kami akan terus berjuang," ucapnya.
Kiai Ma'ruf menginginkan selisih kemenangan pihaknya dengan oposisi beda jauh dengan persentasi 30 persen.
BACA JUGA: Pasti Menang, Prabowo Tidak Butuh Suara Golput
(Baca Juga: Begini Komentar Fadli Zon soal Hasil Survei CSIS)
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil surveinya tentang elektabilitas kandidat yang bersaing di Pilpres 2019. Berdasar hasil survei pada 15-22 Maret di 34 provinsi, selisih elektabilitas antara Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin dengan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno di angka 18,1 persen.
BACA JUGA: Kampanye di Bantul, Maruf Amin: Memilih Pemimpin Wajib Hukumnya dalam Islam
Peneliti CSIS Arya Fernandes mengatakan, elektabilitas Jokowi - Ma’ruf di angka 51,4 persen, sedangkan tingkat keterpilihan Prabowo - Sandi adalah 33,3 persen. "Selisih elektabilitas antarcapres-cawapres masih besar," kata Arya saat memaparkan hasil survei CSIS di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis (28/3). (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Komentar Fadli Zon soal Hasil Survei CSIS
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga