jpnn.com, SURAKARTA - Sekretaris Jenderal MPR, Ma’ruf Cahyono, secara resmi menutup pelatihan untuk pelatih (training of trainers) Empat Pilar MPR kepada kalangan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Surakarta di Hotel Paragon, Solo, Minggu (26/11) malam.
Pelatihan untuk pelatih Empat Pilar MPR ini sudah berlangsung sejak Kamis (23/11) diikuti sebanyak 100 staf pengajar dari perguruan tinggi di Solo dan sekitarnya.
BACA JUGA: Pesan Sekjen MPR saat Menutup Kegiatan TOT Empat Pilar
Pelatihan untuk pelatih ini merupakan salah satu metode pemasyarakatan Empat Pilar MPR. “Karena masyarakat sangat luas dan jangkauan juga luas, maka kita memerlukan narasumber yang banyak. Pelatihan untuk pelatih ini bertujuan menghasilkan narasumber yang diharapkan bisa menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada seluruh masyarakat di seluruh wilayah Tanah Air,” kata Ma’ruf Cahyono.
Dengan pelatihan ini, Ma’ruf berharap Sosialisasi Empat Pilar MPR akan semakin cepat sampai kepada masyarakat baik materi sosialisasinya maupun jangkauannya. “Para peserta bisa menyampaikan nilai dan norma kepada seluruh segmen masyarakat, termasuk LSM, kelompok tani, nelayan dan lain-lain,” ujarnya.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Siap Jadi Marketing Kopi Indonesia
Ma’ruf menambahkan kegiatan pelatihan ini sudah dilakukan MPR sejak lama. Pesertanya tidak hanya akademisi namun sudah menyentuh kalangan pesantren, widyaiswara badan Diklat seluruh provinsi, para penyelenggara negara.
“Artinya, narasumber yang ada di lingkungan-lingkungan itu bisa menyampaikan materi Empat Pilar MPR di lingkungannya masing-masing. Inilah cara MPR melaksanakan amanat UU dalam memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika agar lebih cepat sampai ke masyarakat. Mudah-mudahan narasumber yang sudah banyak di berbagai lingkungan bisa dimanfaatkan secara maksimal baik di daerah maupun pusat dan di organisasi kemasyarakatan,” harapnya.
BACA JUGA: Raja Al Hafidzh: Jaga Nama Baik Warga Sumatera
Menurutnya, metode pelatihan ini akan terus menerus diperbaiki. Selain dalam bentuk penyampaian secara umum dari anggota MPR, dalam pelatihan ini juga ada diskusi-diskusi kelompok untuk mendalami substansi materi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Peserta pelatihan yang sudah lulus agar memberikan peran maksimal dalam pelaksanaan sosialisasi dan peningkatan kualitasnya, sehingga materi yang disampaikan kepada masyarakat akan memunculkan kesadaran dan bisa mengubah perilaku masyarakat itu sendiri,” katanya.
Di depan para peserta, Ma’ruf Cahyono mengatakan bahwa pelatihan ini melahirkan semangat bersama bahwa merawat dan menjaga Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan cita-cita bersama. Para dosen akan menghadapi masyarakat yang sangat variatif mulai dari mereka yang awam politik sampai politisi.
“Silakan dengan kreativitas masing-masing dosen sampaikan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah, tidak membingungkan tetapi mendapatkan setidaknya tiga aspek, yaitu kognisi, afeksi, implementasi,” tutupnya.
Penutupan pelatihan untuk pelatih ini dihadiri Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR Tugiyana dan Kepala Biro Keuangan Maifrizal, dan perwakilan dari Universitas Sebelas Maret (UNS).(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Seni Harus Ikut Mengawal dan Meyebarkan Pancasila
Redaktur : Tim Redaksi