jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Pemeriksaan Marwah Daud Ibrahim sebagai saksi dalam kasus penipuan yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi sudah selesai dilaksanakan, Senin (17/10).
Ada 38 pertanyaan yang disampaikan penyidik kepada doktor komunikasi lulusan The American University, Washington DC, AS, itu terkait perannya sebagai ketua Yayasan Kraton Kasultanan Sri Raja Prabu Rajasanagara yang didirikan Dimas Kanjeng.
BACA JUGA: Lagi-Lagi Nazaruddin Serang Mantan Menteri Era SBY
Beberapa fakta baru ditemukan polisi dalam pemeriksaan tersebut.
Di antaranya keterangan bahwa Marwah ikut Dimas Kanjeng gara-gara sebuah foto.
BACA JUGA: Lagi-Lagi Nazaruddin Serang Gubernur BI
Berdasarkan pertanyaan yang disampaikan penyidik, Marwah mengatakan ikut jadi santri di Padepokan Dimas Kanjeng sejak 2012.
Ketika itu, dia diajak oleh seseorang bernama Suparman.
BACA JUGA: Pelaporan Akom ke MKD Dicap Melanggar Tata Tertib DPR
Dia merupakan salah satu sultan yang ditunjuk oleh Dimas Kanjeng untuk merekrut anggota baru di padepokannya.
’’Marwah dikenalkan oleh sultan ini ke Dimas Kanjeng, tapi tidak bertatap muka hanya lewat foto,’’ terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Argo Yuwono, Selasa (18/10).
Marwah yang awalnya tidak pernah mendengar nama Dimas Kanjeng langsung tertarik dengan hanya melihat fotonya saja.
Dia langsung membayar mahar sebagai syarat masuk menjadi anggota padepokan Dimas Kanjeng.
Sayang, saat ditanya berapa jumlah uang yang dibayarkan, Marwah tidak bisa mengingatnya.
Sementara itu, foto yang ditunjukkan kepada Marwah adalah saat Dimas Kanjeng sedang berdiri di depan tumpukan uang dalam sebuah peti kayu.
Di foto itu, Dimas Kanjeng dikawal sejumlah polisi. Foto itu pun sempat menjadi viral di media sosial saat Dimas Kanjeng ditangkap polisi dan diketahui bisa menggandakan uang secara gaib. (rid/jpnn/jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberantasan Pungli, Komisi III: Hanya Panas-panas Tahi Ayam
Redaktur : Tim Redaksi