Marzuki Cium Penggelembungan Dana Gedung Baru Dewan

Usul Biaya Pembangunan Cukup Rp 800 Miliar

Senin, 20 September 2010 – 17:17 WIB

JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie menegaskan bahwa salah satu alasan permintaan kaji ulang pembangunan gedung baru DPR karena anggaran yang diajukan senilai Rp 1,6 triliun terlalu besarMenurut Marzuki, gedung baru DPR dengan biasa pembangunan Rp 800 miliar sebenarnya sudah pantas

BACA JUGA: Tuding Amari Cari Popularitas



Menurut Marzuki, anggaran sebesar Rp 1,6 triliun untuk bangunan seluas 157 ribu meter persegi jelas tidak masuk akal
"Tidak masuk akal anggaran Rp1,6 triliun untuk luas bangunan 157 ribu meter persegi

BACA JUGA: Calon Kapolri Imam Soedjarwo Sudah Naik Pangkat

Ini artinya setiap meter perseginya nilainya Rp10 juta
Angka yang kelewat besar untuk nilai gedung perkantoran,” ujar Marzuki ketika dihubungi di Jakarta, Senin (20/9).

Lantas dari mana Marzuki mengusulkan angka Rp 800 miliar? Mantan Sekjen Partai Demokrat itu mengaku mendapat banyak masukkan bahwa nilai yang pantas dan sudah dianggap tinggi untuk bangunan gedung kantor adalah Rp5 juta untuk setiap meter persegi

BACA JUGA: PAN Pasrah Jika Ada Reshuffle

“Yang saya tahu itu bangunan hotel mewah saja nilainya tidak sampai Rp5 juta permeter perseginyaIni untuk kantor masa harganya diatas harga bangunan hotel,” tambahnya.

Ditanya apakah anggaran pembangunan Rp 10 juta untuk setiap meter persegi itu karena ada penggelembungan harga, Marzuki mengatakan, pimpinan DPR tidak tahu menahu soal munculnya angka Rp 1,6 triliunDitanyakan mengenai adanya indikasi permainan harga dengan me mark up nilai proyek sehingga menjadi begitu tinggi, Marzuki  menegaskan bahwa DPR dan pimpinannya tidak tahu menahu mengenai asal muasal angka tersebut

Sebab, yang bertanggungjawab adalah tim teknis yang berada di bawah Kesekjenan DPRSementara DPR, lanjut Marzuki, adalah lembaga politik yang tidak memiliki kewenangan untuk menggunakan anggaran.

Namun Marzuki sudah memberi warning jika ternyata ada mark-up dalam pembangungan gedung dewanJika memang terbukti sampai ada mark up, kata Marzuki, maka semua pihak yang terkait harus bisa mempertanggungjawabkannya.

"Dan tentunya akan bersinggungan dengan aparat penegak hukumSaya sendiri tidak mau main tuduh hanya ingin mengingatkan kepada mereka yang memiliki tanggungjawab untuk itu agar tidak main-main dengan urusan ini karena nilai gedung itu semuanya jelas tidak ada yang bisa dimanipulasiUpaya manipulasi hanya akan membawa mereka ke balik jeruji penjara,” tandasnya.(awa/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Manca Negara, DPR Merasa Dipojokkan Media


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler