JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah, La Ode Ida berang karena tudingan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Marzuki Alie, yang menyebut ada indikasi mark up anggaran pembangunan kantor perwakilan DPD Rp 30 miliar per gedung di 33 provinsi di Indonesia.
“Harus ditanya lebih jauh datanya dari manaJangan asal ngomong
BACA JUGA: Soal Ruyati, Pemerintah Dibela Marzukie Alie
Kan malu pimpinan parlemen ngomong seperti itu tanpa ada data yang jelasBACA JUGA: MK Sahkan Kemenangan Bonaran
Pak Marzuki Alie asal ngomong saja, saya suruh belajar dulu Marzuki Alie.,” kata La Ode Ida, kepada pers, Jumat (24/6).La Ode Ida mengakui, pihaknya tidak terlibat dalam penganggaran pembangunan kantor DPD karena bukan bidangnya
BACA JUGA: Soal Satgas TKI, Tjahjo Minta SBY Pikir-Pikir Lagi
“Kan harus ditenderkan dulu,” tegasnya.Senator asal Sulawesi Tenggara itu menegaskan penganggaran pembangunan kantor DPD di daerah sudah sering dibahas dalam rapat pimpinan DPDKata dia, jika terjadi adanya penyimpangan pasti akan terpantau pantau dari dalam.
Ketua DPR RI Marzuki Alie, di Jakarta, Jumat (24/6), mengatakan, bahwa pembangunan gedung kantor perwakilan DPD di daerah terlalu mahalSebab, anggaran per meter gedung DPD yang direncanakan dibangun empat lantai dihargai Rp 10 juta“Harga gedung terlalu mahal,” tegas Marzuki.
Tempo hari saja, lanjut Marzuki, untuk perencanaan pembangunan Gedung DPR setinggi 36 lantai, Rp 6 juta permeter saja sudah terlalu mahalKarena, menurut dia, standarnya, Rp 3juta“Kalau Rp 10 juta permeter itu sangat mahal,” katanya.
Marzuki mengaku merespon permasalahan ini, karena mendengar pembangunan itu katanya berdasarkan persetujuan DPR“Karena itu kita akan bicarakan kembali ke rapat pimpinanDia (DPD) menyalahkan DPR, seolah-olah DPR yang membengkakkan harga,” katanya.
Menurut dia, antara lembaga negara memang harus saling mengontrol“Silahkan kontrol DPRSelama ini dia kontrol DPR sekarang kita kontrol dia,” tegas Marzuki(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Pekanbaru Diulang Total
Redaktur : Tim Redaksi