Marzuki Tuding Pengamat Rusak Demokrat

Senin, 11 Juli 2011 – 15:56 WIB

JAKARTA - Wakil ketua dewan pembina partai Demokrat Marzuki Alie menegaskan, tidak ada rencana Partai Demokrat untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB)Apalagi bila KLB itu disebut sebagai langkah Marzuki untuk menggulingkan kepemimpinan Anas Urbaningrum.

"Saya jamin tidak ada KLB

BACA JUGA: Provokasi Demokrat, Marzuki Tuding Pengamat Dibayar

Saya ini ikut membangun Demokrat, masa mau merusak
Yang merusak Demokrat ini kan para pengamat," tegas Marzuki menjawab wartawan di Istana Negara, Senin (11/7).

Untuk menggelar KLB kata Marzuki, merupakan kewenangan dari Dewan Kehormatan

BACA JUGA: Marzuki: Pembocor SMS tak Mengerti Masalah

Munculnya isu mengenai KLB disebut karena banyak pengamat politik yang mengarahkan ke titik ini
"Saya katakan sekian kali, tidak ada alasan KLB

BACA JUGA: Marzuki: Apa yang Salah dengan SMS Saya

Jika hanya karena seorang Nazaruddin harus gelar KLB, itu berlebihan," kata Marzuki.

Yang benar, katanya, PD akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan tidak ada kaitannya dengan KLBRakornas digelar untuk konsolidasi para kader Demokrat.

Marzuki menambahkan, persoalan di internal PD semakin diperkeruh dengan pernyataan pengamat yang dinilainya tidak tepatTermasuk soal layanan pesan singkat (SMS) yang dikirim Marzuki ke SBY selaku Ketua Dewan Pembina.

"Pak SBY minta dalam politik kita harus pakai bahasa terangAntara Pak SBY dengan saya pakai bahasa terangJadi apa yang salah? Yang salah itu pengamat," kata mantan Sekjen PD itu.

"Yang adu domba inikan orang luar, makanya saya sampaikan baik-baik orang luar jangan ikut campur dengan masalah demokratTidak ada urusan dengan demokrat kalian ikut campur, berarti kalian mau adu domba kader demokrat," tambah Marzuki yang diarahkan kepada para pengamat politik yang dinilainya justru memperkeruh suasana.

Saat ditanya tentang pengamat dimaksud, Marzuki tidak menyebutkan namaNamun Marzuki menduga para pengamat ini juga menerima 'titipan' sehingga persoalan SMS ke SBY dibesar-besarkan.

"Padahal saya ini sejak 2003 komunikasi dengan SBY melalui smsKarena tidak mau mengganggu privasi beliau, dulu lewat Ibu sekarang lewat ajudan," kata Marzuki.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahas RUU Pemilu, PPP Ogah Habis-habisan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler