jpnn.com, KEBUMEN - Seorang pemuda bernama Yuri Dulloh, warga Desa Pucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) ini bisa dijadikan contoh. Kegigihannya menggali dan mengembangkan kopi lokal sejak 2009 telah berbuah.
Yuri sudah mengantongi sederet penghargaan bergengsi. Antara lain Pemenang Utama Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat Jawa Tengah 2016, juara Wirausaha Muda Mandiri Jateng, UKM Terbaik Kebumen, hingga Juara Utama UKM se-Jateng.
BACA JUGA: Usut Kasus Rasuah, KPK Garap Taufik Kurniawan PAN
Yang tak akan pernah dilupakan Yuri adalah penghargaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menjadi penerima Kalpataru tingkat Provinsi Jateng mengantarkannya ke Istana Negara untuk menerima penghargaan dari Presiden Jokowi.
Lantas, apa rahasia Yuri bisa sukses dan kondang? Jawabnya simpel: tekun dan ulet.
BACA JUGA: Inilah 10 Tokoh Lingkungan Penerima Kalpataru
Yuri tekun menggali potensi kopi lokal. Untuk itu, dia juga menghijaukan lahan-lahan yang tidak produktif.
Namun, dia harus bekerja keras melakukan edukasi demi menyadarkan masyarakat agar mau menanam kopi. Yuri yang kini aktif sebagai penyuluh kehutanan swadaya masyarakat desa (PKSMD) itu mengungkapkan, pada awalnya tak mudah baginya untuk membuat masyarakat tersadar.
BACA JUGA: Ngaku Gaul, Yuk Ngopi Brokoli
"Awalnya, banyak yang menertawakan usaha dan kerja keras saya ini. Tapi saya terus lakukan percobaan-percobaan, gagal, coba lagi, gagal, coba lagi,” tutur saat berdialog dengan koleganya yang juga calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PDI Perjuangan Rahmat Sahid, Selasa (11/9) sore.
Yuri membudidayakan kopi jenis arabika, robusta, wamen dan nangka. Dia juga menciptakan alat penyaring kopi dari bambu.
Berbagai eksperimen itu membuat Yuri mampu menghasilkan kopi bubuk Yuam. Nama itu merupakan akronim Yuri dan Ambal. “Ini sudah saya patenkan," ujarnya bangga.
Yuri Dulloh dan Rahmat Sahid di Yuam Roasted Coffe, Desa Pucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN
Dari kerja keras itu pula Yuri bisa membuka kedai kopi di depan rumahnya. Namanya Yuam Roasted Coffe.
Meski kafe itu di desa, pengunjungnya bukan hanya warga lokal. Yuam Roasted Coffe sering kedatangan turis dari Australia, Arab Saudi, Belanda, Denmark, India, Jerman, Korea, Singapura, Taiwan dan Uzbekistan.
Selain itu, nama Kopi Yuam sejak tiga tahun belakangan ini juga populer. Nama Yuri pun melambung hingga berkali-kali menjadi narasumber acara bincang-bincang di stasiun televisi swasta nasional.
Kreativitas juga telah mengantar Yuri melanglang buana untuk mengikuti berbagai festival kopi. Bahkan, Kopi Yuam dan gelas bambu karya Yuri mejeng di Museum Seni Oriental di Moskow.
Kedatangan Sahid di Yuam Roasted Coffe membuat Yuri bungah. Sebab, Yuri selain terkenang masa kecil saat masih bersama-sama Sahid juga punya harapan kepada koleganya itu.
Yuri sangat ingin kopi bubuk racikannya dinikmati Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia pun mengharap Sahid yang juga penulis Ensiklopedia Keislaman Bung Karno itu bisa mengantarkan Kopi Yuam kepada putri Proklamator RI Bung Karno tersebut.
"Waktu saya ke istana sebenarnya sudah menyiapkan (bingkisan kopi untuk Presiden Jokowi), tapi ada kendala teknis. Makanya, ini mumpung sampean ke sini, saya titip agar bisa disampaikan ke Pak Jokowi dan Ibu Megawati," kata Yuri.
Sedangkan Sahid ikut senang melihat sohibnya sukses. Caleg PDIP untuk DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII yang meliputi Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen itu berjanji bakal menyampaikan titipan sahabatnya.
“Insyaallah. Saya akan berkoordinasi dengan Pak Hasto Kristiyanto (sekjen PDIP, red) agar Kopi Yuam dan gelas bambu ini bisa sampai ke Presiden Jokowi dan Ibu Megawati,” tutur Sahid.(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hangat, Istri Bupati Kebumen Nonaktif Masuk Bursa Cawabup
Redaktur : Tim Redaksi