Masa Liburan, Waspadai Penularan Difteri

Senin, 18 Desember 2017 – 09:40 WIB
Petugas medis di Deiyai memberi vaksin ke anak-anak. Foto: Fransiskus Bobii For Cenderawasih Pos

jpnn.com, MOJOKERTO - Kasus difteri terus bermunculan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sudah ada 12 kasus suspect difteri yang tercatat hingga hari ini.

Dinas kesehatan (dinkes) menyarankan orang tua untuk memantau riwayat imunisasi anaknya.

BACA JUGA: Penderita Difteri di Kota Bekasi Bertambah

Selain itu, memasuki liburan kali ini, masyarakat diimbau lebih berhati-hati saat bepergian ke luar kota.

Khususnya ke daerah yang sudah dinyatakan kejadian luar biasa (KLB) difteri.

BACA JUGA: Kabupaten Bekasi Belum Terima Vaksin Difteri

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra memastikan, semua pasien yang terpapar difteri adalah anak yang belum mendapat imunisasi.

Oleh sebab itu, dia mengimbau orang tua untuk meninjau kembali riwayat imunisasi dasar lengkap sang anak.

BACA JUGA: Sembilan Pasien Meninggal Akibat Difteri

''Orang tua, yang merasa belum lengkap atau dulu menolak, dengan adanya difteri ini segera lakukan imunisasi,'' terangnya.

Dia menjelaskan, bayi dengan usia di bawah 1 tahun harus mendapat vaksinasi pentavalen sebanyak tiga kali.

Yakni, pemberian vaksin DPT, HB, dan Hib. DPT merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah terpapar difteri, pertusis, dan tetanus.

HB bisa menangkal risiko penyakit hepatitis B dan Hib untuk mencegah penyakit meningitis, pneumonia, dan epiglotitis.

Tidak hanya itu, pencegahan difteri juga harus diulang pada bayi usia dua tahun (baduta) dengan vaksinasi DPT.

Kemudian, dilanjutkan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang menyasar anak kelas I, II, dan V SD. Fungsinya adalah booster atau penguat.

''Nah, rangkaian imunisasi ini kan anak tidak tahu. Yang tahu orang tuanya,'' paparnya.

Langit menyatakan, jika merasa ada yang kurang atau bahkan belum terimunisasi, orang tua diminta segera mendatangi puskesmas terdekat.

Dia mengatakan, stok vaksin di 27 puskesmas masih tercukupi. Terlebih, penyakit yang disebabkan Corynebacterium diphtheria itu lebih rentan menyerang anak usia 1 bulan hingga 15 tahun.

''Pada umumnya, kalau anak sudah imunisasi, tidak akan terkena difteri,'' jelasnya. (ram/abi/c6/end/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Pastikan Vaksin Difteri Belum Dapat Sertifikasi Halal


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler