jpnn.com, JAKARTA - Keterbatasan masa PPKM Darurat tidak lantas menghalangi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), khususnya di DKI Jakarta melakukan tebar daging kurban di perayaan Iduladha.
Total tebar hewan kurban LDII di DKI Jakarta sebanyak 1.574 ekor sapi dan 1.266 ekor kambing.
BACA JUGA: Kapolri Perintahkan Seluruh Polda dan Polres Bergerak, Malam Ini Juga!
Sebagian disalurkan kepada korban pandemi Covid-19 dalam proram LDII Berbagi di masa pandemi.
Ketua PC LDII Setiabudi Edi Setiawan menyampaikan, kali ini pembagian daging kurban ke warga dilaksanakan kolektif melalui Ketua RT untuk mencegah terjadinya kerumunan.
BACA JUGA: DKM Al Aqsha BSD Salurkan 2.500 Daging Kurban Hingga ke Desa Terpencil
"Daging kami serahkan kepada Ketua RT 13/06 Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, bapak Rijal dan RT 10/03, bapak Fajar,’’ kata dia dalam siaran pers, Sabtu.
Sekretaris LDII DKI, Muhamad Ied, mengatakan bahwa pada hakekatnya berkurban di masa pandemi adalah meneladani kesalihan Nabi Ibrahim AS, ketaatan Ismail AS serta keikhlasan Siti Hajar dan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA: LDII Perkuat Kontribusi Cegah Perselisihan dalam Penentuan Hari Besar Umat Islam
Sementara itu, Ketua DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengajak umat Islam berkurban dengan wawasan lingkungan.
“Wawasan lingkungan di sini, sebagai umat Islam harus peka terhadap lingkungan. Mengubah kebiasaan berkurban agar tetap patuh protokol kesehatan dan menjaga kebersihan dari sisa-sisa pemotongan hewan kurban,” kata Santoso.
Melihat kondisi PPKM, LDII meniadakan tebar kurban pada Iduladha 2021.
“Biasanya ada ratusan motor yang membagikan daging kurban hingga pelosok-pelosok di Jakarta dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Gantinya, para petugas mengantar daging ke rumah-rumah tanpa berkumpul di DPP LDII, dan meniadakan kupon agar tak menimbulkan antrean,” beber Santoso.
Kepedulian itu juga dalam bentuk membagikan daging kurban kepada warga yang menjalani isolasi mandiri. Seperti yang dilakukan warga LDII di Semarang, Surabaya, Pontianak dan berbagai daerah lainnya.
Kurban Ramah Lingkungan
Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP LDII Sudarsono mengatakan, LDII pada tahun 2021 menerapkan Pengelolaan Qurban Peduli Lingkungan (PQPL).
Menurut Sudarsono, PQPL dilaksanakan dalam tiga sisi.
Pertama, penerapan protokol kesehatan terutama karena kondisi darurat, akibat peningkatan kasus positif Covid-19 yang luar biasa.
“Maka, pengelolaan kurban tahun 1442 H harus betul-betul memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Sudarsono yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sisi kedua, menitikberatkan pada ekonomi. Dalam pandangannya, kondisi lingkungan yang masih dalam situasi pandemi mempunyai dampak ekonomi yang berat bagi sebagian masyarakat.
“Dengan demikian pengelolaan kurban tahun 1442 H harus betul-betul dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, yang secara ekonomi terdampak oleh pandemi Covid-19,” paparnya.
Pembagian daging kurban dapat meringankan beban ekonomi warga yang daya belinya menurun.
Terakhir dari sisi lingkungan hidup, menurut Sudarsono, pengelolaan kurban dengan mengedepankan meminimalkan pencemaran lingkungan.
Menurut Sudarsono, limbah dari penyembelihan hewan kurban bila tidak dikelola dengan baik, akan memberi dampak negatif kepada lingkungan hidup manusia.
Apalagi pada kondisi pandemi, menjaga kesehatan sangat penting, agar virus tak memiliki celah menginfeksi tubuh dan pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.
Data yang dihimpun oleh DPP LDII pada 20 Juli 2021, jumlah kurban yang disembelih warga LDII di seluruh Indonesia mencapai 33.908 ternak yang terdiri dari sapi 20.473 ekor dan kambing 13.435 ekor.
Tahun ini menurun karena terimbas pandemi, dibandingkan pada 2020, jumlah kurban mencapai 39.424 ekor dengan rincian 20.848 sapi, 18.556 kambing, dan 20 kerbau. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LDII Jatim: Milenial Tak Boleh Melupakan Pancasila dan Butir-butirnya
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha