BACA JUGA: Eksepsi Ditolak, Sidang Muchdi Lanjut
Tuntutan yang disampaikan sama dengan ketika demo sehari sebelumnya, tanggal 8 September 2008Harian Sumatera Ekspres (JPNN) melaporkan, massa Sohe minta Pemilukada ulang di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba)
BACA JUGA: Andi MAttalatta : Pemerintah Tak Urusi Alamat Parpol
Mereka menduga di daerah basis pasangan Alex Noerdin-Eddy Yusuf (Aldy), calon Partai Golkar, PBB, PAN, PBR, PNBK, dan Partai Demokrat itu, terjadi penggelembungan suara serta indikasi kecurangan lainnya.Massa juga menuntut agar KPU Sumsel tetap melakukan rakapitulasi penetapan hasil pilgub sesuai jadwal semula, tanggal 14 SeptemberBACA JUGA: KPU Sebar Foto Caleg
Bahkan, jalan menuju kantor KPU diblokir untuk menghindari masuknya massa susulan dari luarLangkah lain, aparat menyiagakan sekitar 10 petugas dari Poltabes Palembang dan Polda Sumsel dengan persenjataan lengkapJuga ada dua pleton anggota TNISedangkan di dalam kantor KPU Sumsel polisi juga memerika setiap orang yang masuk dengan menggunakan metal detector
Di sela-sela aksi, petugas kepolisian terlihat berusaha memindahkan satu buah mobil Toyota Vios dengan nomor polisi BG 207 KK yang terparkir di halaman depan dekat pagar KPU SumselInformasinya, mobil tersebut sudah berada di KPU sejak dua hari yang laluPolisi saat ini masih mencari tahu siapa pemiliknya
Sekitar pukul 10.00 WIB, para pendukung Sohe mulai memaksa masuk kantor KPU SumselAkibat tak diizinkan, mereka merusak pagar KPU SumselSempat terjadi bentrok antara pendemo dan polisi yang berjaga-jaga.
Aksi saling lempar pun terjadiPantauan wartawan koran ini, pendukung Sohe mulai melempari aparat dengan batu, bambu tempat mengikatkan bendera parpol yang mereka bawa serta benda keras lainnya
Polisi dengan senjata lengkap hanya bertahanNamun, akibat lemparan yang dilakukan demonstran seorang anggota kepolisian dari Pol Air mengalami luka di kepala, sementara satu aparat lainnya mengalami luka ringan di tangan kiriMassa terkonsentrasi di beberapa titikDua di pintu masuk pagar KPU SumselLalu, di kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Sumsel, samping kantor KPU SumselKarena aksi massa mulai tak terkendali, aparat melakukan penangkapan terhadap tiga pengunjuk rasa yang diduga sebagai provokator
Kapoltabes Palembang, Kombes Pol Drs Lucky Hermawan yang turun langsung di tengah aksi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi KPU Sumsel, Panwaslu Sumsel dan para tim sukses untuk berdialog menyelesaikan persoalan yang ada. “Kita minta dalam menyampaikan aspirasi, hindari cara-cara kekerasanPilih yang eleganSilakan tempuh jalur hukum jika ada yang keberatan dan menemukan kasus hukumJangan ada penekanan-penekananKita juga minta masyarakat untuk tidak terprovokasi,” kata Lucky.
Ditambahkan, demo akan dibubarkan kalau massa anarkis“Kita juga sudah mengkoordinasikan dengan aparat kepolisian di daerah perbatasan untuk mencegah masuknya massa dari luar daerah.”
Diketahui, tiga demonstran yang diamankan di Mapoltabes Palembang bernama Edo (16), Yunadi (35), dan Syaiful (40)Menurut Yunadi, dia tidak mengetahui diamankan polisi“Saya tidak melakukan anarkisMalah saya yang mengimbau warga untuk tidak berbuat demikianSaya siap ditindak kalau memang terlibat anarkis,” kata Yunadi, yang mengaku simpatisan dari PDK (Partai Demokrasi Kebangsaan).
Koordinator Aksi, Suparman Romans sempat negosiasi dengan Kapoltebes Palembang agar tidak menahan demonstran“Kami tidak yakin proses hukum bisa dilakukan secara benar, kami akan tetap menggunakan tekanan politikKami tidak mengancam, tapi KPU akan tahu konsekuensinya jika mereka tetap melakukan rapat pleno penetapan pemenang pilgub,” katanyaMassa membubarkan diri sekitar pukul 11.30 WIB
Sementara itu, salah satu timses Sohe, Darmadi Jufri SH terlihat mendatangi kantor KPU Sumsel sesaat setelah aksi berakhirIa hanya menyampaikan hasil pertemuan dengan Poltabes Palembang dan Polda Sumsel bahwa rapat Pleno rakapitulasi di tingkat KPU Sumsel dan penetapan pemenang Pilgub 4 September lalu dilakukan pada 14 September
Informasi yang dihimpun koran ini, KPU Sumsel kembali mengagendakan penetapan pemenang Pilgub Sumsel tanggal 11 September sekitar pukul 08.00 WIBIni karena seluruh data rekapitulasi suara dari 15 kabupaten/kota sudah semuanya masuk ke kantor KPU. “Rekap pleno perolehan suara masing-masing kandidat kita simpan dan dijaga sangat ketat oleh aparat kepolisian,” kata salah seorang anggota KPU Sumsel yang minta namanya tak dikorankan
Seperti diberitakan sebelumnya, hasil rekap perolehan suara 15 KPU kabupaten/kota yang telah diplenokan, Senin (8/9) sudah masuk semuanya ke KPU SumselData yang dihimpun Sumatera Ekspres, perolehan suara dua kandidat yang maju sangat ketatPasangan Aldy sementara unggul dengan 1.866.390 suara atau 51,4 persenSedangkan Sohe mengumpulkan 1.764.373 suara atau 48,6 persen (Lihat grafis)Angka ini bukan keputusan final karena masih akan dibawa dalam rapat pleno KPU Sumsel
Melihat raihan suara masing-masing kandidat, antara Aldy dengan Sohe hanya terdapat selisih 102.017 (2,8 persen) dengan jumlah suara sah 3.630.763Jika dibandingkan dengan mata pilih yang berjumlah 5.089.536 berarti angka partisipasi pemilih 71,34 persenSuara tidak sah dan golongan putih (golput) alias tak menggunakan haknya sama sekali sebanyak 28,66% (1.458.773).
Polri Tetap Mengamankan
Kapolda Sumsel Irjen Pol Dr Ito Sumardi DS sedikit gerah dengan aksi bentrok antara aparat dengan massa pendukung Sohe“Polri sudah sangat persuasif, namun masih saja anggota kita mengalami luka-lukaKalau masih tetap anarkis, kita akan lakukan tindakan hukumYang jelas kami ingin Sumsel tetap kondunsif,” tegas Ito
Ia menjelaskan, sesuai dengan ketentuan paling lambat tiga hari setelah berkas-berkas dari 15 kabupaten/kota masuk ke KPU Sumsel harus dilakukan rapat plenoPengumumannya, paling lambat Minggu (14/9)“Nanti, apapun keputusan KPU, Polri akan lakukan pengamanan,” imbuhnya
Kapolda kembali mengingatkan komitmen antara KPU, tim advokasi Aldy maupun Sohe yang membuat kesepakatan tidak melakukan tindakan anarkis“Sah-sah saja kalau mau menyampaikan rasa ketidakpuasan, tapi jangan sampai berbuat anarkisTindakan itu dapat kita masukkan pasal penganiayaan, 351.”
Di bagian lain, sekitar pukul 14.00 WIB, kemarin, rombongan KPU Sumsel mendatangi Mapolda Sumsel untuk menemui Kapolda Irjen Pol Ito Sumardi DSPertemuan berlangsung tertutup sekitar 30 menit
“Tidak ada pembicaraan dengan Bapak Kapolda untuk pleno hasil penghitungan suara PilgubUntuk hari ini (kemarin, red) belum diputuskan hasil penghitungan suaraRapat tadi untuk menyikapi kondisi, situasi keamanan, dan menentukan hari atau jadwal diumumkannya hasil suara di KPU,” terang Syafitri. (mg10/09/mg16/mg34/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Tunda Kunjungan Ke Luar Negeri
Redaktur : Tim Redaksi