jpnn.com - Sejumlah pentolan honorer K2 merasa heran dengan fakta adanya K1.
Seingat mereka, honorer K1 yang dibiayai APBN/APBD sudah semuanya terangkat menjadi PNS tanpa tes.
BACA JUGA: MenPAN-RB Azwar Anas Prioritaskan Penyelesaian Honorer K2, Perubahan Sistem Kerja PNS & PPPK
Otomatis, tersisa honorer K2 yang sumber gajinya bukan dari APBN/APBD tersisa.
"Kami heran, kok, masih ada honorer K1, ya. Bukannya mereka sudah diselesaikan semuanya ya," kata Ketua Korwil Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Eko Mardiono kepada JPNN.com, Jumat (9/9).
BACA JUGA: 10 Pekerjaan Rumah MenPAN-RB Baru, Mulai dari Honorer K2 Hingga Pemindahan ASN ke IKN
Eko merasa lega karena Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas akan menyelesaikan 10 isu aktual di lembaga yang dipimpinnya. Salah satunya soal penyelesaian honorer K2 dan K1.
Menurut Eko, sudah sewajarnya pemerintah memprioritaskan honorer K2.
BACA JUGA: 4 PR Azwar Anas di KemenPAN-RB, Ada Soal Honorer
Itu karena selama ini pemerintah malah terfokus pada penyelesaian honorer non-K2 yang keberadaannya melanggar regulasi pemerintah.
"Mudah-mudahan bukan hanya program, ya, dan penyelesaian honorer K2 bisa dirasakan oleh tenaga administrasi yang belum terjamah kebijakan," ucapnya.
Dia menilai KemenPAN-RB memahami benar riwayat honorer K2 dan K1, sehingga memasukkan sebagai isu prioritas.
Menurut dia, hal itu karena KemenPAN-RB tahu bahwa honorer di atas 2005 adalah produk cacat hukum.
Anehnya meski cacat hukum, selalu jadi prioritas penyelesaian.
"Itu, kan, cari masalah, seharusnya honorer K2 yang jelas regulasinya diselesaikan, bukan kayak sekarang. Wees ruweettt," cetusnya.
Eko pun berharap Azwar Anas di masa kepemimpinannya menjadi menPAN-RB konsisten menyelesaikan honorer K2.
Menurut dia, honorer K1 masih tercecer saja, sudah aneh. Makin tambah aneh lagi bila honorer K2 tidak selesai.
Dewan Pembina Forum Honorer K2 Nur Baitih juga memberikan apresiasi kepada Menteri Anas.
Sebagai mantan bupati dua periode, Anas dinilai kompeten mengurusi masalah pendayagunaan aparatur sipil negara.
Sama dengan Eko, Nur juga heran masih ada honorer K1 yang tercecer. Dia jadi khawatir hal sama menimpa honorer K2.
"Pak Anas pasti sering bersentuhan dengan honorer. Kami berharap di era kepemimpinan Pak Anas honorer K2 bisa selesai," pungkas Nur Baitih. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad