jpnn.com, JAKARTA - Spanduk bertuliskan #JKWBersamaPKI di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu bukti isu komunis masih menjadi bagian tak terpisahkan dari politik Indonesia.
Menurut pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe, isu tersebut terkesan sengaja dikelola sedemikian rupa untuk menakut-nakuti rakyat, bahwa PKI akan bangkit kembali.
BACA JUGA: Nyalla Bukan Otak Fitnah, Isu PKI Masih Mungkin Sasar Jokowi
Biasanya, isu tentang PKI dikaitkan dengan figur calon pemimpin. Kesan yang ingin diciptakan, jika calon pemimpin tersebut terpilih, maka komunis akan kembali muncul.
Karena itu, tidak heran calon presiden Joko Widodo hingga saat ini terus diserang dengan fitnah komunis dan non-muslim.
BACA JUGA: Spanduk #JokowiBersamaPKI Tanda Fitnah Itu Belum Berakhir
"Fitnah komunis dan non-muslim itu bentuk kampanye hitam. Itu menjadi bagian yang selalu ada dalam politik Indonesia dan itu ada aktor-aktornya," ujar Ramses kepada JPNN, Senin (17/12).
Lebih jauh Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini mengatakan, meski isu komunis masih diproduksi, efeknya tak lagi seperti di masa Orde Baru. Masyarakat mulai memahami isu tersebut hanya untuk tujuan politik.
BACA JUGA: Pertobatan Politik La Nyalla Sangat Untungkan Kubu Jokowi
"Isu PKI menurut saya enggak ngaruh sekarang, malah akan mengakibatkan arus balik dari serangan itu," kata pengajar di Universitas Mercu Buana ini.
Sebelumnya, spanduk putih bernada fitnah terhadap Presiden Joko Widodo terpasang di kawasan Kebon Kacang, Jakarta, Selasa (4/12). Dalam spanduk tertulis #PKIBerkedokPancasila, #JKWBersamaPKI, #JKWHoaksNasional, #JKWSontoloyoNasional, #JKWGenderuwoNasional, 2019 Tenggelamkan PKI.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulhasan Ajak Dokter Hewan Jadi Pelopor Pemilu Damai
Redaktur & Reporter : Ken Girsang