jpnn.com, JAKARTA - Wakil Direktur Direktorat Kominfo Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ari Junaedi mengartikan langkah La Nyalla Mahmud Mattalitti bergabung mendukung pasangan calon presiden nomor urut 01 sebagai bentuk pertobatan politik.
"Di Pilpres 2014 lalu kan terlibat dengan aksi penyebaran tabloid Obor Rakyat yang isinya mendiskreditkan Jokowi serta La Nyalla terlibat penyebaran isu Jokowi komunis dan non-muslim, bisa saja kali ini La Nyalla sadar akan arus politik kebenaran," ujar Ari kepada JPNN, Senin (17/12).
BACA JUGA: Jokowi Diprediksi Masih Akan Diserang Isu Komunis
Penyebab lain, Ari memprediksi La Nyalla bergabung mendukung Jokowi karena merasakan politik yang tidak sehat di Gerindra.
"Sebelumnya kan La Nyalla secara terbuka menyatakan pernah diminta menyerahkan mahar yang fantastis saat ingin maju di pemilihan gubernur Jawa Timur," ucap dia.
BACA JUGA: Pengakuan La Nyalla Bisa Berbuah 9 Juta Suara untuk Jokowi
Saat ditanya apa untungnya bagi kubu Jokowi menerima La Nyalla bergabung memperkuat tim pemenangan, Ari mengatakan ada beberapa hal. Antara lain, sebagai bukti tudingan Jokowi komunis dan non-muslim tidak benar. Tudingan selama ini dilancarkan hanya untuk menjatuhkan elektoral mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
"Jadi, masuknya La Nyalla ke dalam kubu Jokowi menjadi poin plus bagi kubu petahana karena adanya tambahan basis elektoral. Sementara di kubu Prabowo, nyanyian sumbang La Nyalla sepertinya akan menguatkan imej di calon pemilih, kalau praktik kampanye pilpres diwarnai kampanye hitam yang memuakkan," pungkas Ari. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Ramses: Masalah e - KTP Belum Cukup Gerus Dukungan ke Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Menargetkan Jokowi - Maruf Menang Besar di Jateng
Redaktur & Reporter : Ken Girsang