Nyalla Bukan Otak Fitnah, Isu PKI Masih Mungkin Sasar Jokowi

Senin, 17 Desember 2018 – 21:57 WIB
La Nyalla Mattalitti. Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menduga pengakuan La Nyalla M Mattalitti soal fitnah kepada Joko Widodo tak akan serta-merta menghentikan upaya pembunuhan karakter terhadap presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu. Menurutnya, mantan politikus Gerindra itu bukanlah otak di balik fitnah sehingga upaya menyudutkan Jokowi akan terus terjadi pada kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Jadi, isu itu bisa berakhir bisa juga tidak. Tergantung sejauh mana lawan politik Jokowi memainkan isu itu," ujar Maksimus kepada JPNN, Senin (17/12).

BACA JUGA: Spanduk #JokowiBersamaPKI Tanda Fitnah Itu Belum Berakhir

Maksimus menambahkan, sebenarnya isu komunis sudah tak efektif lagi untuk menggerus elektabilitas Jokowi. Sebab, mantan gubernur DKI itu baru berusia empat tahun saat G 30 S PKI terjadi pada 1965.

Selain itu, Jokowi juga pernah bekerja di PT Kertas Kraft Aceh (KKA) yang notabene. Maksimus menegaskan, tak mungkin di era Orde Baru ada PKI atau keturunannya bekerja di BUMN.

BACA JUGA: Pertobatan Politik La Nyalla Sangat Untungkan Kubu Jokowi

Meski demikian Maksimus juga mengatakan, jika fitnah soal Jokowi komunis dan nonmuslim masih efektif untuk memengaruhi pemilih, maka isu itu akan terus diproduksi. Karena itu, masif atau tidaknya isu Jokowi komunis dan nonmuslim akan tergantung pada lawan politiknya.

“Jika merasa masih efektif, mereka akan tetap memainkannya. Apalagi isu ini kan belum tentu awal mulanya dari La Nyalla," kata direktur eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia itu.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Zulhasan Ajak Dokter Hewan Jadi Pelopor Pemilu Damai

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Pastikan Jateng Merah Semua


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
La Nyalla   Jokowi   Pilpres 2019   Komunis   PKI  

Terpopuler