jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Pansus Angket KPK DPR RI Masiton Pasaribu menyatakan Pansus Angket KPK itu tidak bodoh. Hal tersebut disampaikannya karena ada yang mempertanyakan mengapa pansus menjadikan para narapidana korupsi sebagai sumber informasi.
“Jadi kenapa kami (pansus angket KPK, red) datang ke sana, apakah itu menjadi sumber informasi satu-satunya. Tentu tidak. Ada yang bilang, Pansus Angket kok seperti itu. Dikiranya kita itu bego-bego amat,” ungkap Masinton dalam diskusi dialektika demokrasi bertema “Pansus KPK dan Pemberantasan Korupsi” bersama Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhi Masardi, Pengamat Hukum Johnson Panjaitan dan Rektor Universitas Muhamadiyah Jakarta Prof Syaiful Bachri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
BACA JUGA: KPK Berusia 15 Tahun, Sudah Waktunya Dievaluasi dan Dikritisi
Politikus PDI Perjuangan ini menjelaskan, informasi yang didapat pansus tidak ditelan mentah-mentah. Pansus kemudian melakukan verifikasi dan check and re-check. “Masa kami tidak verifikasi informasinya. Apa dikira DPR ini bego-bego. Kami datang, lalu kami telan mentah-mentah. Ya nggak gitu keles (menirukan gaya anak muda). Kami tidak bego-bego amat. Informasinya kami terima, Kami verifikasi, kamilakukan check and re-check,” jelas anggota Komisi III DPR ini.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa narapidana koruptor bukan satu-satunya sumber informasi bagi Pansus Angket KPK DPR.
BACA JUGA: Jangan Sampai Indonesia Dikuasai Kartel Narkoba!
Sementara, menurutnya, KPK sendiri sekarang ini menjadikan narapidana koruptor Nazarudin dibina dan menjadi narasumber KPK.
“Dia tuduh sana, tuduh sini. Kapan KPK ingin menghantam sesuatu dia akan keluarkan Nazarudin seolah-olah diperiksa dan di sana sudah disiapkan media dan sebagainya. Dan Nazarudin akan ngomong sesuai apa yang diinginkan KPK, itu modusnya,” ungkapnya.(adv/jpnn)
BACA JUGA: Pemda Papua Minta Dukungan Komisi X Untuk Sukeskan PON 2020
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Haji Harus Dikembalikan ke Umat
Redaktur & Reporter : Friederich