jpnn.com - MARTAPURA - Sebuah masjib di Jalan Sekumpul Ujung, Desa Indrasari Martapura, Banjarmasin, Kalsel, Minggu (23/8) kemarin dilalap si jago merah.
Nahas bagi 10 pekerja disaat kejadian sedang melakukan pekerjaan rehab Masjid Nurul Iman itu. Mereka terjebak ketika kobaran api sudah membesar. Lantaran ketika itu posisi para pekerja berada di atas melakukan pengecoran plafon sedangkan api sendiri berasal dari bawah.
BACA JUGA: Merantau, Punya Pabrik Tahu Tempe, Omzet Rp 20 Juta per Bulan
Dua orang pekerja mengalami luka bakar dan satu lainnya patah kaki. Korban paling parah adalah Khasanul Bahri (40), kepala tukang rehab masjid tersebut hampir 80 persen tubuhnya melepuh lantaran terbakar. Dia langsung di bawa ke RSUD Ulin Banjarmasin.
Sedangkan korban lain Safari (32) mengalami luka bakar di tangan sebelah kiri, kedua kaki dan punggungnya, dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha Martapura. Sementara korban ketiga yaitu Rudi (30) mengalami patah kaki, dan dibawa ke tukang pijat.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Kesejahteraan Petani Naik, Ini Datanya
Pengawas rehab Masjid Sadri Bahrun menjelaskan, kobaran api ketika itu berlangsung sangat cepat bahkan para pekerja yang saat itu berjumlah 10 orang tidak menyadari akan adanya api sehingga sempat terjebak.
"Para pekerja terkejut ada api di bawah, sedangkan posisi mereka di atas lantaran sedang mengerjakan flapon masjid," katanya kepada wartawan.
BACA JUGA: Razia Panti Pijat Plus-Plus, Tiga PSK dan Dua Remaja Digaruk Satpol PP
Lantaran panik, dia mengungkapkan para pekerja langsung berhamburan dan berlarian dengan cara masing-masing. Ada yang menggunakan tangga dan ada juga yang nekat langsung melompat. Karena jumlah tangga sedikit maka ada dua korban yang tidak sempat menghindari api.
"Mereka berebut tangga, mungkin dua orang yang terbakar ini tidak kebagian, sedangkan satu orang lainnya nekat melompat sehingga kakinya patah," ungkapnya.
Rehab masjid sendiri, menurut Sadri sudah berlangsung selama dua tahun. Karena rehab dilaksanakan secara bertahap dengan cara mengumpulkan dana melalui sumbangan. "Sejak habis bulan puasa rehab yang dilaksanakan adalah pengecoran plafon, rencananya ingin membangun lantai duanya," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang anggota Damkar (Pemadam Kebakaran) dari Sungai Sipai Farid mengatakan, kebakaran sendiri berlangsung selama dua jam yaitu dari pukul 13.30 Wita hingga 15.30 Wita. "Agak lama memadamkannya, karena kondisi bangunan masih banyak kayu penyangga untuk membangun flapon," katanya.
Disinggung tentang penyebab kebakaran, dia menuturkan untuk sementara penyebabnya adalah korsleting listrik. "Dugaan sementara dari kabel listrik," tutupnya. (ris)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Pemda Ini Siapkan Kuota 2 Ribu untuk Program Kuliah Gratis
Redaktur : Tim Redaksi