Maskapai Dorong Juanda Operasi 24 Jam

Rabu, 16 Maret 2011 – 08:20 WIB

SURABAYA - Pelaku usaha di bidang penerbangan meminta agar Bandara Internasional Juanda bisa beroperasi 24 jamJam operasi nonstop itu dinilai perlu untuk mendukung pertumbuhan industri penerbangan nasional, khususnya jalur ke wilayah Indonesia timur maupun penerbangan rute internasional

BACA JUGA: Tsunami Hantam Bursa Saham



Direktur Pemasaran dan Distribusi AirAsia Indonesia Widijastoro Nugroho mengatakan, selama ini Bandara Internasional Juanda baru beroperasi antara pukul 05.00 hingga 24.00 atau 19 jam dalam sehari
Berbeda dengan Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Ngurah Rai yang sudah melayani 24 jam

BACA JUGA: Pertamax Naik Lagi !

"Juanda hanya beroperasi 24 jam jika ada kondisi khusus," katanya


Untuk saat ini, dia menilai potensi jumlah penumpang dan pertumbuhan kota Surabaya sudah bisa dijadikan pertimbangan bagi Bandara Juanda untuk beroperasi 24 jam

BACA JUGA: Para Grup Bangun 20 Trans Studio

Dia mencontohkan, dengan beroperasi 24 jam, di Bali banyak penerbangan dari dan ke Jepang yang berangkat serta tiba pukul 1 dini hari maupun pukul 03.00.

"Secara domestik, dengan operasional 24 jam, maka maskapai penerbangan seperti kami bisa mengatur jadwal dan mengondisikan kru agar tidak bekerja keras hanya pada pukul 05.00 dan 24.00 seperti di Surabaya saat ini," terang dia

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait juga memiliki pendapatan senadaDia mengatakan, pengoperasian bandara 24 jam dalam sehari harus memang harus mempertimbangkan beberapa faktorMisalnya, grafik kesibukan penerbangan di wilayah atau bandara yang bersangkutan"Untuk Surabaya, saya kira sudah layak ada bandara 24 jamItu juga akan memudahkan maskapai dalam berimprovisasi mengatur jadwal penerbangan ke Indonesia timur," katanya.

Dia tidak memungkiri bahwa keputusan untuk  memberlakukan operasional bandara selama 24 jam harus mempertimbangkan dari biayaTak sekadar fasilitas umum saja, tapi juga koordinasi dengan berbagai instansi terkait yang dalam istilah penerbangan sering disebut Immigration, Custom, and Quarantine (ICQ) atau Imigrasi, Bea Cukai, serta Karantina.

"Risiko bisnis mungkin pada awalnya belum banyak yang memanfaatkanTapi jangan berdebat duluan mana telur atau ayamYang perlu di pertimbangkan saat ini adalah kebutuhan itu sendiri," tandas Edward(aan/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Bank Terbesar Rombak Direksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler