Tsunami Hantam Bursa Saham

Rabu, 16 Maret 2011 – 02:22 WIB

JAKARTA - Bukan hanya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), seluruh bursa di Asia serempak finish di zona merah pada perdagangan kemarinBursa Jepang mengalami penurunan paling parah sebesar 10 persen dan IHSG tergerus 45.356 poin (1,27 persen) ke level 3,524.483.
      
Perdagangan di BEI kemarin frekuensi transaksi mencapai 106.477 kali pada volume 4,104 miliar lembar saham senilai Rp 4,969 triliun

BACA JUGA: Pertamax Naik Lagi !

Sebanyak 38 saham naik, 197 saham turun, dan 63 saham stagnan
Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign nett buy) Rp 41,355 miliar di seluruh pasar

BACA JUGA: Para Grup Bangun 20 Trans Studio



Pengamat pasar modal Leo Herlambang mengatakan kondisi di Jepang pada perdagangan kemarin memang berpengaruh
Meskipun pengaruhnya sampai saat ini masih dinilai normal

BACA JUGA: Dua Bank Terbesar Rombak Direksi

"Tetapi dengan penurunan 10 persen indeks Nikkei 225 di Tokyo, kemarin itu cepat atau lambat akan ada pengaruh signifikan,"ujarnya, Selasa (15/3)

Indeks Nikkei 225 memang mengalami koreksi signifikan sebesar 1,015.340 poin (10,55 persen) ke level 8,605.150 pada penutupan perdagangan kemarinSejauh ini, kata Leo, belum bisa terlihat secara jelas pengaruhnya terhadap emiten di IndonesiaDalam beberapa hari ke depan baru bisa dinilai terutama terhadap perusahaan yang melakukan ekspor ke negeri Sakura itu terutama sektor komoditas

"Selama dua atau tiga hari ini memang belum tereksposMungkin emiten yang bergerak di CPO, Batu Bara, nantinya bisa dilihat," tuturnya.
           
Tergerusnya bursa Jepang direspons negatif oleh semua bursa di AsiaBursa Korea Selatan minus 47.310 (2,40 persen) ke level 1,923.920Bursa Thailand turun 18.640 (1,82 persen) ke level 1,004.250Bursa Malaysia terkoreksi 11.210 (0,75 persen) ke level 1,484.140Bursa Singapura minus 84.580 (2,79 persen) ke level 2,951.070Indeks Hong Kong ambruk 667.630 (2,86 persen) ke level 22,678.250Bursa Shanghai turun 41.850 (1.42 persen) ke level 2,897.060, dan bursa India terpangkas 283.440 (1,54 persen) ke level 18,156.040.

Dalam kondisi seperti sekarang ini, kata Leo investor cenderung menarik dana atau pegang cash dan dialihkan ke investasi paling aman, antara lain emas"Tetapi saya belum melihat bahwa mereka kemudian pilih investasi ke negara berkembang seperti ke Indonesia, Singapura, atau Malaysia," jelasnya.

Head of Technical Analyst PT Batavia Prosperindo Sekurities Billy Budiman mengatakan hal senadaMenurut dia, belum tentu investor di Jepang mengalihkan investasi ke Indonesia"Belum pasti dugaan ke situ (investor beralih ke Indonesia) meski fund manager di sana pasti melakukan redemption duitnya," tuturnya.

Walaupun, kata Billy, perusahaan investasi Nomura Holdings menyatakan bergabung dengan bank investasi global papan atas yang berpandangan pentingnya pasar modal IndonesiaPada September 2010, Nomura mulai menggarap bisnis investasi efek di BEI dengan menunjuk Wilianto Le sebagai kepala riset untuk pasar saham Indonesia.

Billy mengatakan, pengaruh dari Jepang sebenarnya tidak terlalu besarNamun, karena penurunan yang terjadi di bursa sana terlalu dalam mengakibatkan bursa di Asia, Eropa, dan Amerika ikut turun"Orang takut radiasi dari nuklir yang meledak, jadinya jualan semua," ucapnya.

Meski begitu, Billy berpendapat indeks Nikkei 225 pada perdagangan hari ini berpotensi rebound karena secara teknikal mayoritas bursa Eropa dan Asia sudah oversoldSedangkan IHSG diperkirakan bertengger di kisaran 3.550(gen/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cathay Rekrut 100 Awak Kabin WNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler