‘’Terhitung mulai tanggal 16 Maret 2011 pukul 00.00 WIB, sebagian besar harga BBM non-subsidi Pertamina yang terdiri dari Pertamax, Bio Pertamax dan Pertamax Plus di Jakarta dan di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami perubahan harga
BACA JUGA: Para Grup Bangun 20 Trans Studio
Kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga minyak dunia,’’ ucap VP Corporate Communication PT Pertamian, Mochamad Harun ketika dihubungi JPNN, Selasa (15/3).Disebutkan Harun untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax yang sebelumnya sebesar Rp 8.100 per liter menjadi Rp 8.700, sementara harga Pertamax plus dari Rp8.550 menjadi Rp9.150. Sedangkan harga Pertamax untuk Unit Pemasaran I (UPms I), dari Rp 8.600 menjadi Rp9.150, UPms II Rp9.000 menjadi Rp8.350, UPms IV , kenaikannya mulai dari Rp(Rp8.900 menjadi Rp8.250
Sedangkan untuk UPms V (Bali, NTB, NTT) lanjut Harun kenaikannya mulai dari Rp550hingga Rp650 per liter, UPms VI dan UPms VII (Kalimantan Sulawesi) mengalami kenaikan rata-rata Rp650-700 per liter
BACA JUGA: Dua Bank Terbesar Rombak Direksi
"Sementara wilayah yang mengalami kenaikan harga Pertamax plus, yakni Batam dari Rp8.100 menjadi Rp8.700, UPms I Rp8.850 menjadi 9.500, Riau Rp9.100 menjadi Rp9.700, UPms IV Rp8.700 menjadi Rp9.300,’’ jelas harunTerkait dengan kenaikan harga BBM non-Subsidi tersebut, Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh menilainya wajar karena mengikuti harga keekonomian
BACA JUGA: Cathay Rekrut 100 Awak Kabin WNI
"Pertamax kan yang membelinya adalah orang-orang yang mampu, jadi biar-biar aja kalau naik supaya mereka membagi baban bagi orang yang tidak mampu," tegasnya(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina EP Garap Lapangan Tua
Redaktur : Tim Redaksi