Massa Desak Pemerintah Tak Menutup Sumur Minyak Milik Warga

Minggu, 06 Mei 2018 – 20:52 WIB
Warga hadang mobil rombongan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI dan Bupati Aceh Timur di desa Pasir Putih kecamatan Ranto Peureulak Aceh Timur, Jumat( 4/5). Maulana/ Rakyat Aceh / jpg

jpnn.com, PEUREULAK - Ratusan warga Ranto Peureulak mengadang rombongan pejabat Kementerian Sosial (Kemensos) saat menyerahkan bantuan untuk korban kebakaran sumur minyak di Aceh Timur, Jumat (4/5).

Puluhan polisi pun terpaksa diturunkan untuk mengawal rombongan dari kerusuhan. Bahkan, polisi terpaksa mengevakuasi rombongan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Kemensos, Hari Hikmat menggunakan baracuda.

BACA JUGA: Polemik Sumur Minyak di Aceh Timur Harus Segera Dituntaskan

Aksi pengadangan di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak itu berlangsung sekitar sejam. Bahkan, hingga berdampak macet total jalan provinsi lintas Gayo Lues-Peureulak.

Dalam aksinya, massa mendesak pemerintah untuk tidak menutup sumur minyak milik warga.

BACA JUGA: Korban Kebakaran Sumur Minyak Dapat Bantuan dari Kemensos

Selain itu, massa juga menuntut proses hukum yang sedang berjalan dihentikan dan seluruh tersangka dibebaskan.

“Ini merupakan aksi damai. Kami hanya ingin pemerintah untuk segera melegalkan aktivitas penambangan minyak di daerah ini. Perlu kami ingatkan hampir semua masyarakat di sini ketergantungan ekonomi pada hasil minyak yang ditambang,” kata Kordinator Aksi, Suharman dalam orasinya.

BACA JUGA: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Kebakaran Sumur Minyak di Aceh

Selain itu, Harman bersama warga lainnya, berharap agar pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan yang sedang diderita warga Pasir Putih.

“Pemerintah harus segera turun tangan. Jangan mengambil langkah yang membuat kehidupan kami rakyat kecil terus terjepit. Jangan anggap tragedi ini sebagai pelanggaran hukum karena semua ini adalah bencana. Maka Kami sangat butuh bimbingan dari semua pihak,” imbuh Harman.

Bupati Aceh Timur, H. Hasballah meminta warga untuk bersabar dan menahan diri. Apalagi pemerintah saat ini sedang mencari solusi.

Diantara solusi yang ditawarkan, pembentukan kelompok usaha. Namun katanya, proses tersebut membutuhkan waktu.

“Bukan hanya di Pasir Putih, termasuk dibeberapa desa lain yang juga selama ini dilakukan penyulingan minyak mentah secara tradisional, intinya selaku kepala daerah akan kita upayakan penanganan secara menyuluruh,” ujarnya.

Dia berjanji kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritasnya. “Masyarakat untuk sementara bersabar, karena pemerintah sedang mencari jalan alternatif untuk penyelesaian ini,” pungkasnya. (mag-75/mai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Segera Tertibkan Sumur Minyak Tradisional


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler