jpnn.com, JAKARTA - Puluhan orang yang diduga kelompok anarko disebut-sebut hendak membuat aksi demo menolak UU Cipta Kerja di sekitar Istana Merdeka Jakarta Pusat, menjadi rusuh.
Anggota Polda Metro Jaya telah mengamankan massa yang terindentifikasi berasal dari luar Jakarta itu.
BACA JUGA: Eks Pengacara Habib Rizieq Beber 8 Hoaks UU Cipta Kerja, Pembakar Emosi
"Ada dari Serang, Tangerang, Bogor, Bandung," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Jakarta, Kamis (8/10).
Sambodo mengatakan remaja yang diamankan tersebut tidak memiliki tujuan jelas datang ke Jakarta.
BACA JUGA: Prediksi Fahri Hamzah soal Nasib UU Cipta Kerja, Tragis!
Namun diperkirakan akan bertindak anarkis saat berunjuk rasa.
Sambodo, menjelaskan petugas mengamankan sekitar 30-40 orang remaja berusia tanggung itu saat mereka berkumpul dan menggunakan atribut warna hitam.
BACA JUGA: Ada Daerah Serahkan SK PPPK Maret, Titi Honorer K2 Tambah Pusing
"Daripada mengacau provokasi atau lempar petugas maka kami amankan dulu," tutur Sambodo.
Petugas mengamankan para pelajar itu di sekitar Pancoran, Palmerah, Jalan Asia Afrika Senayan, dan Portal Senayan.
Sambodo menegaskan pihaknya akan memeriksa para remaja itu selama 1 x 24 jam, guna mengetahui oknum yang mengajak berdemo di Jakarta.
Para remaja itu diduga menerima pesan singkat berantai telepon seluler untuk berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja hingga berujung ricuh
Selain itu, para remaja itu akan menjalani tes cepat (rapid test) untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Sebelumnya, sebanyak dua orang dinyatakan positif COVID-19 dan 10 orang lainnya berstatus reaktif usai menjalani tes antigen usai demo berujung ricuh di depan Gedung DPR/MPR RI, Rabu.
Berdasarkan pantauan, petugas mengamankan sekitar 50 pemuda saat berkumpul di Jalan Veteran Jakarta Pusat menuju lokasi aksi di sekitar Istana Merdeka.
Petugas menghentikan dua truk yang mengangkut pemuda diduga kelompok anarko itu ke kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Soetomo