Gerakan ini sendiri terdiri dari enam lembaga dan organisasi kemasyarakatan, yakni Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Brigade Manguni Indonesia (BMI), Sulut Corruption Watch (SCW), Badan Musyawarah Masyarakat Tonsawang (BAMUS), serta Gerakan Kebangsaan (Gerbang) dan LSM Makasiow Mitra
BACA JUGA: KPK Terus Didesak Tangkap Nurdin Halid
Pagi tadi, mereka melakukan unjuk rasa di depan kantor Kejagung, dengan meminta Kejagung mengambil langkah supervisi atau investigasi atas persoalan iniDalam aksi itu, perwakilan dari massa yang berjumlah sekitar 50 orang itu diterima oleh Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga Kejagung, Ibnu Firman
BACA JUGA: Mengaku Penyidik KPK, Pemda Mesti Jeli
Dari sana, massa lantas langsung bergerak ke KPK, yang kemudian dilanjutkan ke kantor Satgas Pemberantasan Mafia Hukum.Pada intinya, massa melaporkan adanya dugaan korupsi oleh Bupati Mitra, Telly Tjanggulung
BACA JUGA: DPD Curiga Raskin Penyebab Hepatitis
"(Yaitu) Mark-up dana pembelian lahan kantor bupati sebesar Rp 1,3 miliar," katanya.Johanes pun menambahkan, pembelian lahan kantor bupati itu sendiri tak seharusnya dilakukan"Sudah ada lahan hibah dari Bapak Letjen Johny Lumintang, dan sekitar Rp 7,6 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan awal di lahan tersebut," jelasnya.
Sementara peserta aksi lainnya, Novie Kolinug, menambahkan, Bupati Mitra juga diduga telah melakukan korupsi dana APBN dari Kementerian Transmigrasi di tahun 2009"(Yaitu) Kasus transmigrasi Nazareth sebesar Rp 22,3 miliar," paparnya.
Selain itu, dana bantuan sosial (bansos) juga disebut telah digunakan Tjanggulung untuk pencitraan suaminya, Elly Lasut, dalam proses pencalonan Gubernur Sulut"Itu terjadi pada tahun 2010 lalu, dengan dugaan korupsi (sebesar) Rp 3,4 miliar," ujarnya"(Lalu) Ada juga temuan penyalahgunaan anggaran oleh BPK pada APBD Mitra tahun 2009, sebesar Rp 27 miliar," tambahnya(sto/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Gagal Bekukan Uang Tommy di Luar Negeri
Redaktur : Tim Redaksi