Massa Memaksa Pekerja Libur

Sabtu, 26 November 2011 – 11:00 WIB

BATAM--Sejumlah kelompok massa menggelar sweeping di sejumlah perusahaan, Jumat (25/11)Mereka meminta karyawan di sejumlaah perusahaan menghentikan aktivitasnya.

Di PT Panasonic Sincom Batam Centre, sekitar pukul 09.30 puluhan pria mengenakan seragam kerja wearpack masuk ke perusahaan tersebut

BACA JUGA: 11 Pos Polantas Dilaporkan Rusak

Mereka datang mengendarai motor dan langsung memaksa para pekerja keluar dari ruang produksi.

Karena takut, ratusan pekerja langsung berhamburan keluar
Terutama pekerja perempuan, mereka panik dan menangis histeris.

"Mereka mengancam akan membakar pabrik kalau kami tidak berhenti bekerja," kata Melia, salah satu karyawan operator di PT Panasonic Sincom.

Karyawan lain, Indra, mengatakan puluhan pria yang masuk ke kawasan Panasonic Sincom mengenakan baju wearpack dengan berbagai warna

BACA JUGA: Demi Harta, Ayah Kandung Dipolisikan

Ada yang berwarna biru, orange dan putih
Senada denga Melia, Indra mengatakan puluhan pria itu memaksa pekerja berhenti bekerja dan pulang.

"Alasan mereka, semua perusahaan libur

BACA JUGA: Sejarahwan: Klaim Jambi Miliki Pulau Berhala Tak Didukung Validitas Historis

Jadi kami diminta ikut libur," kata Indra.

Sesaat kemudian polisi datang di lokasiSeluruh karyawan yang berada di luar area pabrik diminta kembali masuk ke dalam pabrikNamun akhirnya pihakl manajemen Panasonic memulangkan semua karyawan.

Di kawasan Industri Puri 2000 juga terjadi hal yang samaSejumlah pria mengenakan wear pack memaksa pekerja di beberapa perusahaan di sana berhenti bekerjaMereka juga melempari perusahaan dengan batuSejumlah pekerja panik dan berhamburan keluar.

Di Kawasan Industri Panbil, massa mendatangi PT Epcos dan PT PhillipsMereka merusak pintu kaca kedua perusahaan itu hingga hancur, Jumat (25/11)Sebelumnya mereka sempat menerobos masuk dan merobohkan pintu kawasan ituSatpam yang bertugas mengaku tidak mampu menahan massa.

"Jumlah massa terlalu banyak," kata salah satu sekuriti PT Epcos.

Beruntung polisi segera datang ke lokasiTak perlu waktu lama, massa berhasil dihalau dan langsung bubarSelanjutnya, pihak manajemen kedua perusahaan asing tersebut meliburkan karyawan.

Sementara di Kawasan Batamindo Industrial Park, situasi relatif lebih amanSejak pagi kawasan ini sudah dijaga sejumlah aparat dari kepolisian dan unsur TNI serta sekuriti kawasan Batamindo.

Sementara itu, Aliansi Serikat Pekerja memastikan aksi sweeping yang dilakukan sekelompok massa kemarin bukan atas koordinasi aliansi buruhSebab, pada Kamis (24/11) seluruh aliansi buruh memutuskan tidak ada aksi pada Jumat (25/11) kemarin.

"Seluruh serikat buruh sepakat tidak ada aksiJadi aksi hari ini (kemarin) bukan tanggung jawab aliansi buruh," kata Masmur Siahaan dari SBSI Kota Batam, saat ditemui di Batam Centre, kemarin.

Masmur kemudian menunjukkan surat pernyataan yang ditandatangi Syaiful Badri dari SPSI, Suprapto dari SPMI dan Masmur Siahaan mewakili SBSIIntinya, ketiga serikat pekerja sepakat tidak melanjutkan aksi pada hari Jumat (25/11)Baik aksi damai maupun aksi sweeping ke perusahaan.

Kata Masmur, surat kesepakatan tersebut dibuat dengan disaksikan oleh Kabag Bina Mitra Polresta Barelang, Kompol SuyantoUntuk itu dia meminta polisi tegas.

"Kalau masih ada aksi, jangan cuma dibubarkanTapi polisi harus menangkap mereka," katanya.

Dia meyakini, aksi anarkisme demonstran yang terjadi pada Rabu (23/11) dan Kamis (24/11) merupakan ulah para penyusupKata dia, ada pihak-pihak tertentu yang menunggangi aksi demo buruh menuntut penetapan UMK 2012.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kota Batam, Syaiful Badri, menyatakan hal senadaAksi sweeping yang dilakukan sekelompok massa ke perusahaan-perusahaan kemarin di luar koordinasi aliansi pekerja.

"Aksi itu bukan tanggung jawab kami," katanya

Koordinator Garda Metal Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Kota Batam, Suprapto, juga memastikan pelaku aksi sweeping kemarin bukan dari anggota SPMIMenurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan semua koordinator SPMI di seluruh perusahaan, bahwa Jumat (25/11) tidak ada lagi aksi.

"Kami sudah sosialisasikan kesepakan tidak ada lagi aksi demo itu ke seluruh anggota melalui masing-masing korlapJadi tidak mungkin massa SPMI ikut demo lagi," kata Suprapto menjelaskan.

Selain aksi sweeping di sejumlah pabrik, ratusan massa juga sempat berkumpul di Jalan Engku Putri Batam Centre, Jumat (25/11) pagiNamun mereka langsung dihalau aparat kepolisianTak butuh waktu lama, massa pun bubar sekitar pukul 09.00 WIB.

Ricuh
Tanda-tanda kericuhan ini sudah terlihat sejak ribuan pendemo yang menaiki sepeda motor berkumpul dan terkonsentrasi di daerah Panbil, Muka KuningPara Pendemo sempat masuk ke kawasan Industri Panbil untuk membubarkan para perusahaan yang nekad untuk beroperasi

Dari sana para pendemo ini secara bersamaan bergerak menuju Batam centerTidak lama berselang, ribuan pendemo ini langsung masuk ke Kawasan Industri Kara untuk membubarkan buruh yang sedang bekerjaTidak mau ambil resiko para karyawan yang hendak bekerja langsung berhamburan

Kejadian sempat membuat ribuan pekerja yang didominasi perempuan berteriak histerisPerusahaan yang ad di sana pun terpaksa harus memulangkan karyawan yang sedang bekerja"Ayo kita pulang sajaSaya takut," ujar seorang buruh wanita yang ketakutan melihat banyaknya pendemo.

"Bubar-bubar jangan ada yang bekerjaSemuanya ikut demo, kami di sini untuk memperjuangkan kesejahteraan semua buruhKalian malah bekerjaBubar semuanya," ujar seorang demonstran.

Setelah keluar dari gerbang Kompleks industri Kara, ribuan pendemo ini berusaha bergerak maju ke arah kantor Wali Kota BatamTetapi belum sampai di Simpang Franky, ratusan aparat kepolisian bersenjata lengkap langsung menghadang merekaBeberapa kali pihak kepolisian harus melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para pendemo.

Tidak mau ambil resiko, para pendemo kocar kacir, sebagian besar pendemo langsung berbalik arah ke Batuaji tetapi sebagian lagi ada yang lari ke arah legenda atau pun ke arah kampung Air Batam Center"Jangan lagi ada yang ngumpul, semuanya bubar," ujar Kabag Ops Polresta Barelang.

Banyak buruh wanita yang berlari karena ketakutan"Ayo kita pulang ke rumah sajaNgapain di sini, nanti kita jadi sasaran," ujar seorang pekerja.

Di kawasan Industri Mukakuning dan Batuaji suasana tampak mencekamAksi kejar-kejaran buruh dan pihak keamanan sempat mewarnai di jalan raya Mukakuning pagi (25/11) kemarinBeberapa warga sempat ditahan dan dihajar polisi dan TNI.

Begitu juga para gerombolan pekerja yang berkonvoi di wilayah Mukakuning-Tembesi-Batuaji-Sag ulung dan TanjunguncangPantauan Batam Pos di sekitaran Mukakuning pagi kemarin, sebelumnya massa juga sempat berkumpul di Simpang Dam Mukakuning tepatnya di depan pos polisi yang dibakar.

Mereka sempat memblokir jalan sehingga sepanjang jalan R Suprapto sempat macet baik dari Mukakuning ke Batuaji maupun sebaliknyaSelama 30 menit semua kendaraan tidak bisa bergerak, datang dua unit patroli dari Polresta Barelang baru bisa normal karena masa melarikan diri ke arah Tembesi

Massa kembali berkumpul di depan SP PlazaDi sana massa kembali melakukan blokir jalan sehingga terjadi macet lagi di dua arah jalan tersebutBeberapa kendaraan sengaja diparkir ditenggah-tengah jalan agar kendaraan lain tidak bisa melintasHal itu membuat sejumlah warga dan pedagang di kawasan SP Plaza ketakutan dan langsung menutup kios dan toko mereka

Anggota polisi pun kembali mengejar massa tersebutAkses jalan kembali dibuka namun ratusan massa lari menuju simpang Base CampTiga mobil patroli polisi pun langsung mengejar ratusan massa yang menuju simpang Base Camp tersebutPolisi kembali dibuat repot, lagi-lagi massa memblokir jalan
Massa sengaja meletakkan batu-batuan dan beberapa besi yang diambil dari Pos Polisi Lalulintas Simpang Base Camp yang dibakar ditengah jalanKendaraan dari empat arah itu pun terjebak macetSementara ratusan massa langsung membubarkan diri setelah pasukan polisi tiba.

Hingga sore kemarin polisi masih tetap berjaga ketatKarena beredar isu akan ada serangan susulan usai Shalat Jumat dengan sasaran pusat perbelanjaan dan perusahaan yang masih ada pekerja

Kawasan Industri Dikosongkan

Sementara itu, hampir seluruh perusahaan di Mukakuning, Sagulung dan Tanjunguncang diliburkanPara pekerja yang sempat datang pagi kemarin disurah pulang oleh pihak perusahaanPihak perusahaan takut ada keributan masa di dalam kawasan perusaahaan menyusul datangnnya provokator penyusup
"Isunya ada penyusup yang mau provokator agar bakar PT makanya semua pekerja disuruh pulang," ujar sekuriti di pintu masuk kawasan Bintang Industri Tanjunguncang

Untuk mencegah adanya penyusup masuk, pihak perusahaan menutup semua pintu masuk perusahan dengan kawat berduri dan dijaga ketat pihak TNI dan Polisi
Dikawasan industri BatamindoLima gerbang utama ditutup rapat pakaui kawat berduriPuluhan petugas keamanan dan TNI bersiaga di setiap Gerbang
Bahkan didalam kawasana indutsri juga ada patgroli khusus untuk mencegah adanyapenyusup provokator

Di kawasan industri Panbil gerombolan buruh melakukan sweeping dengan membubarkan perusahaan-perusahaan yang sedang beroperasi di dalam kawasan ituMereka mengajak karyawan untuk ikut gabung memperjuangkan kenaikan gaji di pemko"Ayo bubar, ayo kita berjuang bersama," teriak mereka.

Ribuan karyawan dari beberapa perusahaan di dalam kawasan berhamburan keluar, beberapa dari mereka menjerit ketakutan, mereka berlari sambil menangis histeris, "kamu pulang saja gak usah masuk kerja nanti pabriknya dibakar," kata Ria salah satu karyawan PT Philip.

Aksi massa dihantikan Satbrimob Polda KepriMereka menangkap empat orang yang mengajak karyawan ikut berdemo di Kawasan Industri PanbilPolisi sudah menegaskan mencabut izin unjuk rasa di hari ketiga karena demo dua hari sebelumnya berakhir rusuh

"Kami tidak masalah mereka melakukan unjuk rasa asal damai tapi kalau mereka rusuh akan kami tertibkan," kata Kasat Brimob polda kepri Kombes Pol Waris Agono.

Perusahaan Liburkan Karyawan

Sejumlah perusahaan di Batam tidak mau mengambil resiko dengan adanya aksi unjuk rasa yang kerap berujung ricuhPihak management dari berbagai perusahaan meliburkan karyawannya untuk menghindari adanya bentrok di antara karyawan yang bekerja dengan pendemo.

Seperti halnya di PT Nexus, KabilKaryawan perusahaan tersebut diliburkan dan tidak ada aktifitas karena adanya aksi unjuk rasa iniBahkan  banyak karyawan PT Nexus yang diberitahu via SMS dari pihak managementPesan pendek tersebut disampaikan langsung oleh General Manager PT Nexus.

Gultom, 25, seorang karyawan PT Nexus mengatakan diliburkannya karyawan PT Nexus karena takut akan adanya bentrok atau serangan dari para pendemo"SMS itu langsung dari general ManagerTetapi liburnya hanya satu hari sajaBesok (Hari ini, Red) Sudah kembali bekerja,"katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Anto, seorang buruh di PT Mc Connell, SagulungKaryawan di perusahaan tersebut diliburkan karena ada isu para pendemo akan memaksa semua buruh yang bekerja untuk ikut dalam aksi demonstrasi"Hari ini kami libur, tetapi besok sudah kembali bekerjaApa perintah bos, ya harus dituruti,"katanya.

Seorang staf dari sebuah perusahaan di Kabil mengaku dengan meliburkan karyawan ini, perusahaan mengalami rugi besarTetapi pihak management harus mengambil langkah antisipatif."Kita harus waspadaKalau sempat ada kericuhan di perusahaan kerugian akan semakin besarLebih baik karyawannya diliburkan, dengan begitu kecil kemungkinan akan terjadi kericuhan di perusahaan,"terangnya.

Dar i pantauan Batam Pos, selain dua perusahaan tersebut banyak perusahaan elektronik yang meliburkan karyawannyaSejumlah kawasan industri di Batam terlihat sangat sepiBeda dari biasanya yang selalu dipenuhi para pekerjaPenjagaan ekstra ketat pun dilakukan di sejumlah pintu utama kawasan industri.

Seperti halnya di kawasan Batamindo, Muka Kuning, gerbang utama ditutup dan dijaga puluhan sekuriti bersama petugas kepolisian dan TNISeetiap orang yang hendak masuk ke dalam kawasan akan diperiksa dan dimintai identiatas pribadi dan maksud kedatangannyaHal yang sama juga terjadi di kawasan industri ABB muka KuningPetugas langsung menutup gerbang utama.

Sementara itu di kawasan industri Tunas Batam Center, terlihat satu mobil baracuda milik kepolisian berada di dalam kawasan industriSementara pintu masuk dijaga ketatRibuan karyawan yang hendak bekerja hanya bisa berdiri di pinggir jalan di sekitar perumahan Bida AsriSeorang sekuriti yang betugas menjaga palang di gerbang tersebut mengaku bahwa kawasan industri saat ini sedang siaga penuh.

"Semua lagi siaga mengantisipasi kalau sampai kerusuhan sampai ke sini,"katanya.

Selain di sana, gerbang di sejumlah kawasan industri di Batam juga ditutup dan mendapatkan penjagaan yang ketat seperti kawasan Citra Buana Batam Center, Kawasan Executive Industrial Park, Puri Industrial Park dan Kawasan Kara Industrial Park

Di Sekupang, pabrik-pabrik juga meliburkan para karyawannyaPantauan Batam Pos, terlihat beberapa pabrik di Sekupang tak melakukan aktivitas sama sekaliParkiran motor terlihat sepi, padahal di hari biasa puluhan motor terparkir di depan perusahaan ituHal serupa juga terjadi di kawasan galangan kapal SekupangTak satu pun terlihat karyawan yang bekerja.

Sekupang pada hari itu terlihat sepiNamun beberapa anggota TNI nampak berjaga-jaga di depan perusahaan tersebutRencananya perusahaan sengaja meliburkan karyawan mereka hingga Minggu (27/11).

Sekuriti PT PCI mengatakan kalau perusahaan memang tak melakukan aktifitas sampai batas waktu yang ditentukan pihak perusahaan.

"Sudah diputuskan oleh manajemen bahwa hari ini tak ada aktifitas sama sekaliSaya  juga tak tahu sampai kapan karyawan diliburkan," tuturnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh sekuriti PT Volex yang sedang bejaga-jaga di depan pintu masuk PT tersebut"Tak ada yang bekerja karena diliburkanHari Senin depan sudah masuk lagi," ujarnya.

Sementara Kapolsekta Sekupang, Kompol Hanny Hidayat mengatakan kalau kondisi di daerah Sekupang aman-aman saja"Kondisi Sekupang saat ini masih aman dan kondusifUntuk menghindari hal-hal yang tak kita inginkan, saya telah memerintahkan agar seluruh anggota tetap bersiaga," tutupnya(par/cr15/eja/cr16/cr12)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumbar Minta Pemerintah Benahi Jalan Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler