Warga kesal dengan tindakan empat anggota Polres HSU dan seorang warga sipil yang dinilai main tembak terhadap Idrus (44) warga Jalan Antasari Desa Sungai Buluh RT 2
BACA JUGA: Mantan Bendahara KPU Kukar Mengakui Korupsi
Empat anggota Polres HSU tersebut adalah anggota Polsek Alabio yang masing-masing bernama, Aiptu M Tampubulon, Bripka K Lumban Toruan, Briptu Nur Anada, Briptu Muhammad K.Dengan membawa berbagai senjata tajam, seperti parang, tombak dan kayu panjang, warga sempat mengejar empat oknum Polres HSU hingga ke rawa-rawa
Menuruf versi sejumlah warga yang ditemui Radar Banjarmasin (JPNN Grup), amuk warga ini sendiri bermula, dari kedatangan empat anggota polisi yang diketahui berasal dari Polsek Alabio, HSU ke kampung mereka
BACA JUGA: Sakit Hati, Main Bacok Tetangga
Empat polisi tersebut datang bersama seorang warga Desa Galagah RT 3 Kecamatan Sungai Pandai, Alabio, HSUSetelah memarkir mobil jenis kijang grand di depan Masjid Shalihin Sungai Buluh, empat anggota polisi ini mengepung rumah Idrus
BACA JUGA: Pemilukada, Pelajar dan PNS Diliburkan
Pada saat yang sama, suasana di sekitar Desa Sungai Buluh gelap gulita, karena terjadi pemadaman listrik.Di rumah, hanya ada seorang anak Idrus dan Istrinya Jumiati (40)Salah seorang anggota polisi berpakaian preman tersebut menayakan keberadaan Idrus, mereka ingin menangkapnya, terkait kasus pemukulan yang diadukan Yuni, Warga Desa Galagah, Kecamatan Sungai Pandai, HSU.
Setelah dijelaskan, bahwa Idrus sedang menghadiri pengajian, polisi tersebut meminta agar Idrus dipanggilAnaknya pun pergi untuk menjemputBegitu Idrus sampai di depan rumah, langsung terjadi aksi penangkapan.
Di tengah suasana gelap, tak diketahui jelas apa yang terjadi, tiba-tiba saja terdengar suara tembakan beberapa kali dan Idrus pun roboh, satu tembakan mengenai kakinyaKeluarganya pun panik dan suasana menjadi gaduh.
Masih menurut versi warga, yang membuat warga marah, setelah berhasil dilumpuhkan dengan timah panas, Idrus diborgol dan kakinya di injak-injak serta diseret
Merasa warganya diperlakukan semena-mena, spontan warga mengumumkan melalui corong masjid, bahwa ada polisi luar daerah wilayah hukum Barabai yang main hakim sendiri.
Tak menunggu lama, ratusan warga mendatangi lokasi dan sempat terjadi adu mulutParahnya, anggota polisi yang merasa terdesak, menurut pengakuan warga, mengancam akan menembak jika mereka menghalangi tugas polisi
Tapi ternyata, ancaman tersebut malah membuat suasana makin panasKeempat oknum anggota polisi dan seorang warga sipil yang datang bersama mereka pun, akhirnya memutuskan untuk melarikan diri, melewati rawa-rawa yang ditumbuhi semakMereka pun menghilang di tengah kegelapan malam.
Kemarahan warga pun akhirnya beralih, setelah mereka menemukan satu mobil tanpa tuan yang diparkir di depan Masjid.
Curiga mobil tersebut adalah mobil buser (buru sergap) polisi, warga menggeledahnyaTernyata di dalam mobil ditemukan banyak plat nomor, namun tidak ditemukan satupun juga STNK resmi mobil tersebutWarga juga menemukan beberapa surat kedaluwarsa yang berkop polisi.
Setelah itu, warga mendorong mobil sambil memukul hingga masuk selokanTidak puas sampai disitu, warga kembali menarik mobil itu keluar selokan menggunakan mobil truk dan menyeret mobil yang sudah tidak berbentuk lagi, sekitar 100 meter dari tempat itu dan membakarnyaSetelah tinggal kerangka, mobil itu kembali didorong beramai-ramai ke selokan hingga hampir tenggelamSetelah itu, warga pun berjaga semalaman hingga Selasa (29/6) dini hari(amt/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Bisa Dijerat UU ITE-Pornografi
Redaktur : Tim Redaksi