Masya Allah, Sang Ibu Tertawa Setelah Bunuh Anak Sendiri

Senin, 05 Desember 2016 – 15:39 WIB
Siti yang tega membunuh anak sendiri. Foto: JPG

jpnn.com - GROBOGAN - Siti Marhaman, 27, warga Grobogan, Jateng tega membunuh putra keduanya, M. Azka, 5, dengan menggorok lehernya kemarin.

Perbuatan keji tersebut dilakukan sekitar pukul 07.00. Pukul 06.00, Azka pergi bersama ayahnya, Sukimin, 35, ke sawah. Layaknya kebiasaan warga di sana, setiap orang yang bekerja di sawah sering kali dibawakan makanan.

BACA JUGA: Ups..Ketua DPD Golkar DKI Dikeroyok Sesama Kader

Hal serupa dilakukan Siti. Dia menyusul ke sawah membawakan sarapan untuk suami dan anaknya.

Setelah Siti mengantar makanan dan mau pulang, korban meminta turut.

BACA JUGA: Rapi Banget Ngaku Pegawai Kelurahan, Ternyata...

Keduanya pun pulang. Sesampainya di rumah, penyakit gila yang diderita tersangka diduga kambuh.

Tersangka tiba-tiba pergi ke dapur mengambil pisau. Seketika itu pula, leher anaknya yang masih duduk di bangku TK Al Firdaus Wirosari kemudian digorok.

BACA JUGA: Duh Mas.. Habis Check In kok Motor Dibawa Kabur

Darah pun mengalir. Korban tewas mengenaskan.

Tersangka lantas menyeret anaknya ke ruang tengah. Bahkan, Siti tertawa, kemudian termenung sendiri.

Beberapa saat kemudian, suami tersangka pulang dan masuk rumah. Dia memanggil anaknya, tapi tidak ada jawaban.

Ketika ditanya, istrinya yang tengah duduk malah tertawa. Ketika melihat ke lantai, Sukimin langsung shock.

Dia melihat anaknya tewas bersimbah darah dengan leher bekas digorok.

Ayah korban kemudian keluar rumah dan meminta tolong kepada warga. Selang beberapa saat, petugas Polsek Wirosari mengamankan lokasi dan memasang garis polisi.

Akibat kejadian itu, ratusan warga sekitar berdatangan untuk melihat secara dekat.

Anak pertamanya, M. Faiz, 8, yang duduk di kelas II SD IT Wirosari, masih enggan pulang karena takut.

Dia berada di rumah Ketua RW 1, Desa Tambakselo, Kasmin.

Sukimin tidak menyangka hal tragis tersebut terjadi. Dia sangat menyesal karena anaknya diperbolehkan ikut pulang bersama tersangka.

"Siti Marhamah mempunyai riwayat penyakit jiwa sejak sebelum menikah. Jika nggak kambuh, seperti orang normal dan bisa dagang. Tapi, kalau kambuh, seenaknya sendiri," kata Kasmin.

Selain diketahui mempunyai gangguan jiwa, tersangka dikenal pendiam. Aktivitasnya, sehari-hari dia berjualan di warung rumahnya.

Kepada warga, selama ini, Siti dikenal baik. Termasuk tidak ada masalah dengan keluarga.

"Dia (tersangka, Red) pernah dirawat di RSJ Semarang. Sudah sembuh, tapi ini kumat lagi. Selain stres, Siti terkena penyakit lupa ingatan," ujarnya.

Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning menyatakan, untuk sementara, kejadian tersebut adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Korban tewas karena mengalami luka di leher akibat sabetan senjata tajam. Dari hasil pemeriksaan, di leher korban, terdapat luka sepanjang 10 cm. "Tersangka (ibunya, Red) sudah diamankan. Kami masih menyelidiki peristiwa ini," ucap Kapolres yang didampingi Kasatreskrim AKP Eko Adi.

Ketika ditanya soal gangguan kejiwaan yang dimiliki tersangka, pihaknya masih mendalaminya.

Petugas akan bekerja sama dengan RSJ Semarang dan dokter polisi untuk mengetahui benar tidaknya gangguan jiwa tersebut.

"Apakah ini karena penyakit kejiwaan akan diperiksa lebih lanjut. Barang bukti sudah kami amankan. Di antaranya, pisau dapur, bercak darah, dan pakaian," jelasnya. (mun/lil/c5/ami/flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nekat Rampok Duit Bos Demi Party Sama Pacar di Puncak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler